Lawan ISIS, Rusia Minta AS Tekan Ego

Senin, 10 Agustus 2015 - 16:50 WIB
Lawan ISIS, Rusia Minta...
Lawan ISIS, Rusia Minta AS Tekan Ego
A A A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov meminta kepada Amerika Serikat (AS) dan seluruh anggota koalisi internasional untuk menekan egonya agar bisa memenangkan perang melawan ISIS. Lavrov menyebut, AS dan sekutunya harus mau bekerjasama dengan pemerintah Suriah bila ingin meraih kemenangan atas ISIS.

Lavrov sebenarnya mengaku sedikit aneh dengan sikap yang diambil oleh AS dan sekutunya tersebut terhadap pemerintahan Suriah di bawah pimpinan Bashar al-Assad. Dahulu, di kala Suriah akan memusnahkan senjata nuklir mereka, AS dan sekutunya menganggap Assad sebagai mitra, tapi kali ini mereka enggan mengganggap Assad sebagai mitra.

"Amerika dan beberapa negara di kawasan itu terus-menerus menolak untuk mengakui Assad sebagai mitra, sesuatu hal yang agak aneh. Assad adalah mitra yang sah ketika dia menghancurkan senjata kimia, tapi entah bagaimana hal ini tidak berlaku ketika memerangi terorisme," kata Lavrov, seperti dilansir Russia Today pada Senin (10/8/2015).

Dirinya menuturkan, saat ini dunia internasional terlalu banyak berspekulasi soal peran pemerintah Suriah dalam memerangi ISIS. Spekulasi ini muncul karena dunia internasional hanya memiliki sedikit informasi mengenai hal itu, yang disebabkan oleh keengganan mereka bekerjasama dengan pemerintah Suriah.

Pernyataan Lavrov ini datang di tengah usaha Rusia untuk membuat koalisi internasional baru dalam memeringai ISIS. Dalam inisiatif yang diinisiasi oleh Presiden Rusia Vladimir Putin itu, koalisi tersebut harus melibatkan semua pihak di dunia, termasuk pemerintah Suriah dalam memerangi ISIS.

Selain itu, Putin menurut Lavrov juga tidak hanya memfokuskan pada solusi militer untuk mengalahkan ISIS, tapi juga mencoba menggunakan jalur politik dan diplomasi untuk bisa mengalahkan kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu.

Sejauh ini, inisiatif tersebut belum mendapatkan respon yang positif dari AS dan sekutunya, yang sudah terlebih dahulu membuat koalisi melawan ISIS. Kembali lagi, hal ini disebabkan karena AS dan sekutunya enggan bekerjasama dengan Assad, yang dalam mata mereka bukan merupakan pemerintah yang sah di Suriah.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8131 seconds (0.1#10.140)