AS Samakan Tentara Bayaran Rusia Wagner Group dengan ISIS

Sabtu, 03 Desember 2022 - 09:30 WIB
loading...
AS Samakan Tentara Bayaran...
AS menyamakan perusahaan tentara bayaran Rusia, Wagner Group, dengan ISIS. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memasukkan Wagner Group , perusahaan militer swasta Rusia, dalam kategori yang sama dengan kelompok teroris ISIS di Afrika barat dan utara.

Hal itu diumumkan Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken pada Jumat waktu Washington.

Blinken mengatakan dengan anggapan bahwa Wagner Group mengancam kebebasan beragama di Republik Afrika Tengah, AS memasukannya dalam daftar Entities of Particular Concern (Entitas yang Menjadi Perhatian Khusus) di bawah Undang-Undang Kebebasan Beragama Internasional.

Selain ISIS di Afrika barat dan utara, kelompok Nusrat al-Islam di Mali, Boko Haram di Nigeria, al-Shabab di Somalia, Houthi di Yaman, Hayat Tahrir al-Sham di Suriah dan Taliban di Afghanistan juga masuk dalam kategori tersebut.



“Pengumuman kami tentang penunjukan ini sesuai dengan nilai dan kepentingan kami untuk melindungi keamanan nasional dan memajukan hak asasi manusia di seluruh dunia,” kata Blinken.

“Negara-negara yang secara efektif melindungi ini dan hak asasi manusia lainnya adalah mitra AS yang lebih damai, stabil, makmur, dan lebih dapat diandalkan daripada yang tidak," ujarnya, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (3/12/2022).

Penunjukan itu didasarkan pada Undang-Undang Kebebasan Beragama Internasional, undang-undang AS yang disahkan pada tahun 1998 yang menciptakan kantor khusus di Departemen Luar Negeri.

Itu mengikuti desas-desus di media bahwa AS kemungkinan akan menunjuk Wagner Group sebagai organisasi teroris, tindakan yang disarankan sebagai bentuk "penertiban hukum" terhadap Moskow dalam perangnya di Ukraina.

Selain kelompok-kelompok tersebut, Blinken mencantumkan Myanmar, China, Kuba, Eritrea, Iran, Nikaragua, Korea Utara, Pakistan, Rusia, Arab Saudi, Tajikistan, dan Turkmenistan sebagai “negara-negara dengan perhatian khusus” untuk kebebasan beragama.

Sementara Aljazair, CAR (Republik Afrika Tengah), Komoro dan Vietnam ditempatkan pada “daftar pantauan khusus.”

Khususnya yang absen dari daftar Departemen Luar Negeri adalah Ukraina, bahkan setelah pemerintah di Kiev menggerebek biara Ortodoks yang paling menonjol, menuduh beberapa pendeta bersimpati untuk Rusia, dan bergerak untuk melarang Gereja Ortodoks Ukraina kanonik—terkait dengan Patriarkat Moskow—dan mendukung Gereja Ortodoks skismatis Ukraina.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
Iran Tidak Peduli dan...
Iran Tidak Peduli dan Tak Takut dengan Ancaman Trump
Uni Eropa Bersiap untuk...
Uni Eropa Bersiap untuk Perang Besar, Berikut 4 Indikatornya
Mahasiswi PhD Asal Turki...
Mahasiswi PhD Asal Turki Ini Diculik saat Hendak Berbuka Puasa, Terancam Dideportasi dari AS karena Dituding Mendukung Hamas
Kunjungi Pangkalan Militer,...
Kunjungi Pangkalan Militer, JD Vance Tuding Bujuk Warga Greenland Bergabung dengan AS
Korban Tewas Gempa Mynamar...
Korban Tewas Gempa Mynamar dan Thailand Tembus 1.600 Orang
Arab Saudi Rayakan Idul...
Arab Saudi Rayakan Idul Fitri Minggu 30 Maret, Gerhana Tak Pengaruhi Penampakan Hilal
Rekomendasi
Sinopsis Sinetron Preman...
Sinopsis Sinetron Preman Pensiun 9 Eps 30: Misi Perdamaian Otang Cs
Bupati dan Wabup Lanny...
Bupati dan Wabup Lanny Jaya Fokus Perbaikan Rumah Korban Kebakaran di 100 Hari Kerja
5 Negara dengan Polusi...
5 Negara dengan Polusi Udara Terkotor di Dunia
Berita Terkini
Wanita Tampar Askar...
Wanita Tampar Askar Masjid Nabawi, Polisi Madinah Turun Tangan
16 menit yang lalu
11 Negara Merayakan...
11 Negara Merayakan Idulfitri pada Minggu, 15 Negara Putuskan Senin
58 menit yang lalu
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
2 jam yang lalu
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
2 jam yang lalu
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
3 jam yang lalu
Blokade Israel Berlanjut...
Blokade Israel Berlanjut saat Idulfitri, Warga Palestina di Gaza Kelaparan
4 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Akui Jet tempur...
Ukraina Akui Jet tempur F-16 AS Tak Bisa Tandingi Su-35 Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved