Assad: Rusia Pasok Senjata ke Suriah Sejak Perang Pecah

MOSKOW - Presiden Suriah, Bashar al-Assad, mengatakan, Rusia memasok senjata kepada Suriah sejak perang saudara pecah tahun 2011. Komentar Assad itu muncul dalam wawancaranya dengan media Rusia, Rossiyskaya Gazeta.

Pengiriman senjata itu sesuai dengan kontrak yang disepakati kedua pihak. ”Ada kontrak yang telah disepakati sebelum krisis dimulai dan dilakukan selama krisis. Ada perjanjian lainnya, di mana kerjasama dan pasokan senjata telah ditandatangani selama krisis dan sedang dilaksanakan sekarang,” ungkap Assad.

Assad, seperti dikutip Reuters, Selasa (31/3/2015), tidak memberikan rincian senjata yang dipasok olehRusia, eksportir senjata terbesar kedua di dunia. Perang saudara di Suriah telah memasuki tahun keempat dengan korban tewas sudah mencapai lebih dari 220 ribu jiwa.

Sementara itu, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, tidak menyangkal adanya pasokan senjata dari Moskow ke Damaskus. ”Bahkan, Moskow selalu menekankan bahwa (pengiriman senjata) telah terjadi dan tidak ada embargo pada kerjasama militer. Tidak ada hukum untuk membatasi kami,” ujarnya.

Kementerian Pertahanan Rusia yang dihubungi melalui telepon, belum memberikan konfirmasi atas laporan pasokan senjata Rusia ke Suriah. Rusia selama ini memang dikenal sebagai sekutu utama Suriah.

Rusia berkali-kali menyelamatkan Suriah dari ancaman agresi militer Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat yang menuduh rezim Assad menggunakan senjata kimia terhadap rakyatnya sendiri.