Menyusup, Mata-mata Perempuan Rusia Dieksekusi ISIS

Selasa, 10 Mei 2016 - 17:24 WIB
Menyusup, Mata-mata Perempuan Rusia Dieksekusi ISIS
Menyusup, Mata-mata Perempuan Rusia Dieksekusi ISIS
A A A
MOSKOW - ISIS mengklaim mengeksekusi seorang agen mata-mata perempuan Rusia setelah ketahuan menyusup ke jaringan ISIS di Kaukasus.


Klaim ISIS ini muncul dalam majalah online-nya, Al-Hayat Media Center versi bahasa Rusia pada 2 Mei, yang diterjemahkan oleh MEMRI dan dirilis Russian Media Studies Project dalam versi bahasa Inggris pada Senin kemarin.


Elvira Karaeva—Agent of the Russian Special Service” demikian judul artikel media online yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Elvira Karaeva itulah, yang diklaim ISIS sebagai agen mata-mata Rusia yang dieksekusi setelah ketahuan menyusup ke jaringan kelompok itu untuk menyetorkan informasi kepada Pemerintah Rusia.


Menurut laporan media tersebut, Karaeva bekerja sebagai mata-mata hingga empat tahun, di mana dia diam-diam meneruskan informasi tentang kelompok “jihad” di Kaukasus, termasuk lokasi dan foto-foto militant Islamic State atau ISIS.


Ketika ditangkap dan diinterogasi oleh kelompok ISIS, Karaeva masih mampu meyakinkan interogator bahwa dia tidak bersalah. Namun menurut laporan tersebut, ketika ISIS melakukan “manuver investigasi licik” Karaeva mengaku bersalah dan dia dieksekusi anggota ISIS.


”Elvira si murtad memberi informasi kepada layanan khusus Rusia tentang saudara kami yang melancarkan ‘jihad’ jalan Tuhan di Provinsi Kaukasus kami,” bunyi artikel itu.


”Dia tanpa malu-malu menyusup ke (kami) dalam keyakinan sebagai hamba Tuhan yang sejati dan kemudian mengukapkan lokasi dan kontak mereka (anggota ISIS), sehingga membuat mereka mangsa empuk bagi antek taghut,” lanjut artikel tersebut.


”Karena tindakan hina dan melakukan kontak dekat dengan FSB (Dinas Keamanan Federal Federasi Rusia), banyak saudara-saudara kami menjadi martir.”


Agen mata-mata perempuan Rusia itu bukan sekali saja diinterogasi kelompok ISIS. ”Tapi, setiap kali dia menemukan cerita, dia memutarbalikkan fakta. Dalam percakapannya dengan ‘penyidik’, dia sering berbohong dan mendistorsi arti sebenarnya dari peristiwa. Meskipun saudara-saudara kami memiliki banyak alasan yang sah untuk menahannya, mereka membebaskannya setiap kali (diinterogasi), karena percaya kata-katanya,” imbuh laporan itu, seperti dikutip Fox News, Selasa (10/5/2016).

Wanita itu, lanjut klaim ISIS, pernah ketahuan perannya sebagai intelijen Rusia dari sebuah rekaman audio. Dia pernah mengatakan bahwa dia menikah dengan seorang “jihadis” yang bernama Abu Muslim, yang dia dibunuh dengan racun.


”Secara total, para penyelidik membuktikan keterlibatan Elvira dalam kemartiran enam bersaudara dan satu saudara perempuan, mereka adalah; Shakhbiev Adam, Abu Muslim, Amriev Artur, Gochiaev Biaslan, Totorkulov Temurlan, Dlugoborskiy Valentin, dan Urusova Marina,” sambung laporan media ISIS itu. ”Ini adalah fakta bahwa banyak anggota terluka oleh tindakan keji Elvira Karaeva ini.”

Pemerintah Rusia belum mengkonfirmasi laporan tentang adanya agen mata-mata perempuan Kremlin yang disusupkan ke jaringan ISIS dan telah dieksekusi.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6827 seconds (0.1#10.140)