Intel Asing Rusia: AS Ingin Gunakan Militan Suriah untuk Culik Tentara Rusia dan Iran

Senin, 20 Maret 2023 - 16:56 WIB
loading...
Intel Asing Rusia: AS...
Seorang militan memanggul sistem pertahanan udara portabel manusia (MANPADS) Igla. Foto/twitter/@miladvisor
A A A
MOSKOW - Badan Intelijen Asing Rusia (SVR) memperingatkan Amerika Serikat (AS) berencana membentuk kelompok radikal di Suriah untuk mengacaukan situasi di negara itu dan menculik tentara Rusia dan Iran.

"(Teroris) diperintahkan menghasut permusuhan di barat daya Suriah, di bagian tengah negara dan timur Sungai Efrat,” ungkap pernyataan SVR pada Senin (20/3/2023), dilansir RT.com.

SVR menambahkan, “Untuk ini, direncanakan untuk membentuk beberapa detasemen radikal berjumlah sekitar 300 orang.”

“Setelah pelatihan khusus, mereka akan terlibat dalam serangan terhadap fasilitas militer di Suriah dan Iran. Bagian dari teroris ... direncanakan akan digunakan di wilayah ibu kota, termasuk untuk penculikan personel militer Rusia dan Iran," papar SVR.



Menurut SVR, Amerika Serikat terus menggunakan kelompok-kelompok Islam di bawah kendalinya di Suriah untuk melemahkan posisi pemerintah sah Suriah, yang dipimpin Presiden Bashar Assad.

Koordinasi dilakukan dari pangkalan militer Al-Tanf AS. Operasi paling penting melawan pasukan pemerintah Suriah direncanakan oleh petugas intelijen dan perwakilan dari Komando Pusat AS.

“Amerika Serikat berencana menyerahkan lusinan truk pikap berpenggerak empat roda dengan senapan mesin berat, serta sistem pertahanan udara portabel manusia (MANPADS) Igla, rudal anti-tank TOW dan NLAW, kepada kelompok Islam di Suriah,” ungkap pernyataan SVR.

“Di (pangkalan militer) Al-Tanf, masalah mempersenjatai Daesh (Negara Islam/ISIS) sedang diselesaikan. Dalam waktu dekat, kelompok yang dibentuk harus diberikan beberapa lusin truk pickup all-wheel drive dengan senapan mesin berat, serta Rudal anti-tank Igla MANPADS, TOW dan NLAW," ungkap SVR.

Keterlibatan Washington dengan teroris adalah manifestasi dari terorisme negara, menurut pernyataan SVR.

"Amerika Serikat terus menggunakan kelompok-kelompok Islam di bawah kendalinya di Suriah untuk melemahkan posisi pemerintah sah negara ini, yang dipimpin oleh (Presiden) Bashar Assad," ungkap SVR.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1437 seconds (0.1#10.140)