Menhan Inggris Anggap ISIS dan Rusia Pengacau Dunia

Selasa, 19 Mei 2015 - 13:05 WIB
Menhan Inggris Anggap ISIS dan Rusia Pengacau Dunia
Menhan Inggris Anggap ISIS dan Rusia Pengacau Dunia
A A A
LONDON - Menteri Pertahanan (Menhan) Inggris, Michael Fallon, menganggap Rusia sama bahayanya seperti ISIS yang jadi pengacau dunia. Menurutnya, Rusia dan ISIS telah mengacaukan stabilitas dunia seperti di era Perang Dunia II.

Fallon mengatakan, ketidakamanan dunia sekarang ini mirip situasi di masal lalu akibat ulah Nazi. Bedanya, penyebab ketidakamanan dunia sekarang ini adalah Rusia dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Dia memperingatkan bahwa, bahaya itu bisa membuat Inggris menghadapi krisis di berbagai bidang di masa depan. Kecemasan itu akan menjadi tugas berat kementeriannya untuk lima tahun ke depan.

“Luar biasa, perayaan 70 tahun VE-Day mengenang kejayaan pasukan kebebasan atas kekuatan fasisme. Kami tidak perlu mengingatkan bahwa dunia saat ini tetap merupakan tempat yang sama-sama berbahaya,” kata Fallon.

”Di Timur Tengah, (ISIS) yang barbar membuat kekejaman. Sementara, di pinggiran Eropa, Rusia secara agresif melawan Ukraina dan mengancam NATO,” lanjut Fallon, seperti dilansir Daily Mail, Selasa (19/5/2015).

Fallon melanjutkan, partainya yakni Partai Konservatif yang baru saja memenangkan Pemilu di Inggris komitmen untuk fokus pada masalah pertahanan. ”Sangat penting bagi kita untuk tetap siap guna menanggapi krisis yang muncul bersamaan di berbagai bidang di masa depan,” ujar dia.

Komentar Inggris yang menyudutkan Rusia ini bukan yang pertama kali muncul. Pangeran Charles saat lawatan ke Kanada beberapa waktu lalu blak-blakan menyamakan Pemerintah Presiden Rusia, Vladimir Putin dengan rezim Nazi. Komentar Pangeran Charles kala itu mengacu pada tindakan Putin atas krisis di Ukraina.

Pangeran Charles saat itu berbicara dengan seorang wanita yang kehilangan kerabatnya akibat Holocaust yang dilakukan rezim Nazi. ”Dan sekarang Putin melakukan hampir sama dengan Hitler,” ujar Pangeran Charles.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5016 seconds (0.1#10.140)