Ukraina Salahkan Rusia atas 2.000 Serangan Siber pada Tahun Lalu
loading...
A
A
A
KIEV - Seorang pejabat senior Ukraina , Yuriy Schygol menyalahkan Rusia karena melakukan lebih dari 2.000 serangan dunia maya di Ukraina pada tahun 2022. Ia berbicara pada konferensi pers yang menurutnya ditunda karena serangan dunia maya.
Schygol mengatakan kepada wartawan, bahwa konferensi siaran langsungnya terpaksa dimulai terlambat 15 menit karena peretasan Rusia. Namun, ia tidak menjelaskan atau memberikan bukti untuk pernyataannya.
“Yang bisa dilakukan peretas Rusia hanyalah menunda dimulainya pengarahan kami selama 15 menit,” kata Schygol, kepala Layanan Negara untuk Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi, seperti dikutip dari Reuters.
Selama jumpa pers, Schygol mengatakan, Ukraina telah dilanda 2.194 serangan siber pada tahun 2022, dengan 1.655 di antaranya terjadi setelah invasi Moskow pada 24 Februari.
“Institusi pemerintah mengalami 557 serangan dunia maya tahun lalu,” katanya kepada wartawan. Ia menyalahkan Moskow atas sebagian besar serangan.
“Pada dasarnya semua peretas yang bekerja dengan Rusia, kebanyakan dari mereka bahkan tidak menyembunyikan afiliasi mereka. Mereka semua didanai oleh FSB (Layanan Keamanan Federal Rusia), menjalani wajib militer, atau dipekerjakan oleh agen-agen tersebut,” lanjutnya.
Tidak ada komentar dari Moskow atas tuduhan ini. Hingga kini pertempuran antara pasukan Rusia dengan Ukraina terus berlangsung di sejumlah kota. Pertempuran sudah memasuki bulan ke-11. Sebagai pengingat satu tahun invasi Rusia ke Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berencana untuk mengunjungi marka PBB.
Schygol mengatakan kepada wartawan, bahwa konferensi siaran langsungnya terpaksa dimulai terlambat 15 menit karena peretasan Rusia. Namun, ia tidak menjelaskan atau memberikan bukti untuk pernyataannya.
“Yang bisa dilakukan peretas Rusia hanyalah menunda dimulainya pengarahan kami selama 15 menit,” kata Schygol, kepala Layanan Negara untuk Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi, seperti dikutip dari Reuters.
Selama jumpa pers, Schygol mengatakan, Ukraina telah dilanda 2.194 serangan siber pada tahun 2022, dengan 1.655 di antaranya terjadi setelah invasi Moskow pada 24 Februari.
“Institusi pemerintah mengalami 557 serangan dunia maya tahun lalu,” katanya kepada wartawan. Ia menyalahkan Moskow atas sebagian besar serangan.
“Pada dasarnya semua peretas yang bekerja dengan Rusia, kebanyakan dari mereka bahkan tidak menyembunyikan afiliasi mereka. Mereka semua didanai oleh FSB (Layanan Keamanan Federal Rusia), menjalani wajib militer, atau dipekerjakan oleh agen-agen tersebut,” lanjutnya.
Tidak ada komentar dari Moskow atas tuduhan ini. Hingga kini pertempuran antara pasukan Rusia dengan Ukraina terus berlangsung di sejumlah kota. Pertempuran sudah memasuki bulan ke-11. Sebagai pengingat satu tahun invasi Rusia ke Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berencana untuk mengunjungi marka PBB.
(esn)