Ukraina Klaim Berhasil Menghalau Serangan Gencar Rusia di Sektor Timur

Selasa, 10 Januari 2023 - 04:13 WIB
loading...
Ukraina Klaim Berhasil Menghalau Serangan Gencar Rusia di Sektor Timur
Pasukan Ukraina berupaya keras menghalau serangan gencar Rusia di sektor Timur. FOTO/Reuters
A A A
KIEV - Pasukan Ukraina memukul mundur serangan Rusia yang terus-menerus di Bakhmut dan kota-kota lain di wilayah timur Donbas, kata pihak berwenang Ukraina, Senin (9/1/2023). Sebelumnya, Ukraina menyangkal klaim Kremlin bahwa 600 tentara Ukraina tewas dalam serangan rudal.

Rusia meluncurkan tujuh serangan rudal, 31 serangan udara dan 73 serangan dari peluncur roket salvo dalam beberapa hari terakhir, kata staf umum angkatan bersenjata Ukraina dalam sebuah laporan harian. Pasukan Ukraina menangkis serangan terhadap 14 pemukiman, termasuk Bakhmut, tambahnya.



“Bakhmut bertahan terlepas dari segalanya,” kata Presiden Volodymyr Zelensky dalam pidato video malam hari Minggu, seperti dikutip dari Reuters.

“Dan meskipun sebagian besar kota telah dihancurkan oleh serangan Rusia, tentara kami terus menerus memukul mundur upaya Rusia untuk maju,” lanjutnya. “Kota terdekat Soledar bertahan, meskipun ada kehancuran yang lebih besar dan keadaan menjadi sangat sulit,” tambah Zelensky.

Zelensky membuat kecaman baru atas apa yang dia sebut kegagalan Rusia untuk mengamati gencatan senjata yang telah diproklamasikannya untuk Natal Ortodoks dengan melakukan serangan di kota-kota Ukraina.

“Rusia menembaki Kherson dengan amunisi pembakar segera setelah Natal,” katanya, mengacu pada kota selatan yang ditinggalkan oleh pasukan Rusia pada November. “Serangan di Kramatorsk dan kota-kota lain di Donbas — sasaran sipil dan pada saat Moskow melaporkan ‘keheningan’ yang seharusnya untuk tentaranya,” tambahnya.



Pada hari Minggu, Rusia mengatakan serangan rudal di Kramatorsk, barat laut Bakhmut, telah menewaskan 600 tentara Ukraina, tetapi seorang reporter Reuters di tempat kejadian tidak menemukan tanda-tanda korban yang jelas.

Sebuah tim Reuters mengunjungi dua asrama perguruan tinggi yang dikatakan Moskow untuk sementara menampung personel Ukraina dan yang ditargetkan sebagai balas dendam atas serangan Tahun Baru yang menewaskan puluhan tentara Rusia dan menyebabkan protes di Rusia.

Tapi, tidak ada asrama di timur kota Kramatorsk yang terkena dampak langsung atau rusak parah. Tidak ada tanda-tanda yang jelas bahwa tentara pernah tinggal di sana dan tidak ada tanda-tanda mayat atau jejak darah.

Serhiy Cherevatyi, juru bicara militer Ukraina untuk wilayah timur, menggambarkan klaim korban massal sebagai upaya Kementerian Pertahanan Rusia untuk menunjukkan bahwa pihaknya telah menanggapi serangan Ukraina baru-baru ini terhadap tentara Rusia.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2034 seconds (0.1#10.140)