PM Polandia: Kekalahan Ukraina Dapat Sebabkan Perang Dunia III

Rabu, 18 Januari 2023 - 02:46 WIB
loading...
PM Polandia: Kekalahan Ukraina Dapat Sebabkan Perang Dunia III
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki sebut kekalahan Ukraina dalam perang melawan invasi Rusia dapat menyebabkan Perang Dunia III. Foto/REUTERS
A A A
BERLIN - Kekalahan Ukraina dalam perang melawan invasi Rusia dapat menyebabkan Perang Dunia III , yang berarti Jerman dan negara-negara NATO lainnya harus meningkatkan dan mengirim lebih banyak senjata ke Kiev. Demikian disampaikan Perdana Menteri (PM) Polandia Mateusz Morawiecki.

Berbicara di Berlin pada perayaan 50 tahun karier politisi Jerman Wolfgang Schauble, Morawiecki bersikeras bahwa Jerman harus mengizinkan pengiriman tank Leopard 2 ke Ukraina.

Polandia dan Finlandia telah menjanjikan tank-tank tersebut kepada Kiev, tetapi membutuhkan izin formal dari Jerman untuk benar-benar menyerahkannya.

“Hari ini orang Ukraina berjuang tidak hanya untuk kebebasan mereka, tetapi juga untuk mempertahankan Eropa,” kata Morawiecki.

“Saya meminta pemerintah Jerman untuk bertindak tegas dan mengirimkan semua jenis senjata ke Ukraina,” katanya lagi, seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (17/1/2023).

"Kekalahan Ukraina bisa menjadi awal dari Perang Dunia III, jadi hari ini tidak ada alasan untuk memblokir dukungan pada Kiev dan menunda masalah tanpa batas waktu," imbuh dia.



PM Polandia juga berbicara tentang "darah Ukraina yang ditumpahkan" untuk mencegah apa yang dia klaim sebagai serangan Rusia terhadap negara-negara Uni Eropa lainnya.

Pekan lalu, Menteri Pertahanan Ukraina Aleksey Reznikov mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Ukraina menumpahkan darah untuk melaksanakan "misi NATO", sehingga blok militer pimpinan Amerika Serikat itu harus memasoknya dengan senjata.

CEO Rheinmetall Armin Papperger sebelumnya mengatakan Jerman memiliki sekitar 110 tank Leopard yang berpotensi diserahkan ke Ukraina-–88 di antaranya adalah Leopard 1 lama-–tetapi membuatnya layak untuk digunakan akan menelan biaya ratusan juta euro dan memakan waktu sekitar satu tahun.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1629 seconds (0.1#10.140)