Kisah Ameera, Eks Putri Kerajaan Arab Saudi: Tak Mau Berjilbab, Ingin Ubah Dunia Muslimah
loading...
A
A
A
RIYADH - Ameera binti Aidan bin Nayef al-Taweel al-Otaibi, nama perempuan terkenal Kerajaan Arab Saudi ini. Dianggap perempuan tercantik di dunia Timur, dia jadi kerap sorotan media Barat karena tekadnya untuk mengubah dunia muslimah, khususnya di negaranya.
Lahir di Riyadh pada 6 November 1983, Ameera adalah mantan putri Kerajaan Arab Saudi.Diamulai dikenal karena pernikahannya dengan Pangeran Al Waleed bin Talal al-Saud, keponakan dari almarhum Raja Abdulaziz.
Perempuan cantik ini dikenal sebagai seorang dermawan sekaligus pejuang hak-hak perempuan Arab. Dia berperan sebagai Wakil Presiden Yayasan Al-Waleed bin Talal dan mengadvokasi hak-hak perempuan di Arab Saudi.
Ameera belajar administrasi bisnis di University of New Haven di Amerika Serikat (AS), tetapi dengan semangat menulis dan menggeluti jurnalisme, dia mulai bekerja di koran kampusnya. Dia mewawancarai Pangeran Al Waleed, 28 tahun lebih tua darinya, seorang pria gagah, cerdas, dan miliarder yang langsung jatuh cinta padanya.
Ayahnya adalah Aidan bin Nayef al-Taweel al-Otaibi. Dia dibesarkan oleh ibu dan kakek-neneknya yang telah bercerai di Riyadh.
Pada usia 18 tahun, dia bertemu Pangeran Al Waleed bin Talal. Mereka akhirnya menikah pada 2008 dan kemudian bercerai pada November 2013.
Sejak perceraiannya dengan Pangeran Al Waleed, Ameera bukan lagi seorang putri kerajaan, juga bukan bagian dari rumah tangga Kerajaan Arab Saudi.
Perempuan ini tidak puas dengan gelar putri kerajaan. Dia sedang dalam misi: untuk mengubah status perempuan di dunia Muslim. Dia dan suaminya—sebelum bercerai—mendirikan Yayasan Al Waleed, sebuah organisasi nirlaba internasional yang didedikasikan untuk pengentasan kemiskinan, bantuan bencana, dan hak-hak perempuan.
Tidak Mau Berjilbab
Lahir di Riyadh pada 6 November 1983, Ameera adalah mantan putri Kerajaan Arab Saudi.Diamulai dikenal karena pernikahannya dengan Pangeran Al Waleed bin Talal al-Saud, keponakan dari almarhum Raja Abdulaziz.
Perempuan cantik ini dikenal sebagai seorang dermawan sekaligus pejuang hak-hak perempuan Arab. Dia berperan sebagai Wakil Presiden Yayasan Al-Waleed bin Talal dan mengadvokasi hak-hak perempuan di Arab Saudi.
Ameera belajar administrasi bisnis di University of New Haven di Amerika Serikat (AS), tetapi dengan semangat menulis dan menggeluti jurnalisme, dia mulai bekerja di koran kampusnya. Dia mewawancarai Pangeran Al Waleed, 28 tahun lebih tua darinya, seorang pria gagah, cerdas, dan miliarder yang langsung jatuh cinta padanya.
Ayahnya adalah Aidan bin Nayef al-Taweel al-Otaibi. Dia dibesarkan oleh ibu dan kakek-neneknya yang telah bercerai di Riyadh.
Pada usia 18 tahun, dia bertemu Pangeran Al Waleed bin Talal. Mereka akhirnya menikah pada 2008 dan kemudian bercerai pada November 2013.
Sejak perceraiannya dengan Pangeran Al Waleed, Ameera bukan lagi seorang putri kerajaan, juga bukan bagian dari rumah tangga Kerajaan Arab Saudi.
Perempuan ini tidak puas dengan gelar putri kerajaan. Dia sedang dalam misi: untuk mengubah status perempuan di dunia Muslim. Dia dan suaminya—sebelum bercerai—mendirikan Yayasan Al Waleed, sebuah organisasi nirlaba internasional yang didedikasikan untuk pengentasan kemiskinan, bantuan bencana, dan hak-hak perempuan.
Tidak Mau Berjilbab