Rusia: Tank Inggris 'Akan Terbakar' di Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kremlin mengatakan bahwa tank Inggris yang rencananya akan dikirim ke Ukraina "akan terbakar." Rusia pun memperingatkan Barat bahwa memasok senjata yang lebih canggih ke Ukraina tidak akan mengubah hasil perang.
Sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukan menginvasi ke Ukraina pada 24 Februari, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya telah memberikan persenjataan senilai puluhan miliar dolar termasuk sistem roket, drone, kendaraan lapis baja, dan sistem komunikasi.
Terbaru, Inggris pada hari Sabtu mengatakan akan mengirim 14 tank tempur utama Challenger 2 serta dukungan artileri canggih lainnya dalam beberapa minggu mendatang.
"Mereka menggunakan negara ini sebagai alat untuk mencapai tujuan anti-Rusia mereka," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov ketika ditanya tentang tank Inggris.
"Tank-tank ini terbakar dan akan terbakar seperti yang lainnya," imbuh Peskov seperti dilansir dari Channel News Asia, Selasa (17/3/2023).
Peskov mengatakan pasokan baru dari negara-negara seperti Inggris dan Polandia tidak akan mengubah situasi di lapangan, tetapi merupakan upaya untuk meredakan konflik yang menurutnya pada akhirnya akan membawa lebih banyak masalah di Ukraina.
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara yang ditayangkan pada hari Minggu, Putin mengatakan bahwa operasi militer di Ukraina telah mendapatkan momentum positif dan dia berharap tentaranya akan memberikan lebih banyak kemenangan setelah Rusia mengklaim menguasai kota Soledar, tambang garam Ukraina timur.
Kepala Kremlin sekarang menganggap perang di Ukraina sebagai pertempuran eksistensial dengan Barat yang agresif dan arogan, dan mengatakan bahwa Rusia akan menggunakan semua cara yang tersedia untuk melindungi dirinya sendiri dan rakyatnya dari musuh mana pun.
AS dan sekutunya mengutuk invasi Rusia ke Ukraina sebagai perampasan tanah gaya kekaisaran, sementara Ukraina telah bersumpah untuk berperang sampai tentara Rusia terakhir keluar dari wilayahnya.
Vladimir Solovyev, seorang presenter pro-Kremlin di televisi negara Rossiya 1, mengatakan negara Barat mana pun yang memasok senjata yang lebih canggih ke Ukraina harus dianggap sebagai target yang sah untuk Rusia.
"De-facto, Inggris telah memasuki perang," kata Solovyev dalam acara bincang-bincang Minggu malam andalannya di televisi pemerintah.
"Saya menganggap Inggris sekarang menjadi target yang sah bagi kami," imbuhnya.
Komentarnya diikuti dengan diskusi di televisi negara dengan anggota parlemen Andrei Gurulyev tentang kegunaan melanjutkan uji coba nuklir Rusia sehingga seluruh dunia "gemetar", dan bahkan memusnahkan Inggris.
"Jika tidak ada London, maka kita akan menang," kata Gurulyev.
"Di Inggris, saya katakan enam bulan lalu bahwa itu harus dihapus dari muka bumi," sambungnya.
Negara sekutu-sekutu Ukraina akan bertemu di Ramstein, Jerman pada hari Jumat untuk membahas penyediaan lebih banyak senjata. Kanselir Jerman Olaf Scholz berada di bawah tekanan untuk mengizinkan ekspor tank tempur Leopard 2 ke Ukraina oleh Jerman, yang membuatnya, dan negara lain yang memilikinya.
Sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukan menginvasi ke Ukraina pada 24 Februari, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya telah memberikan persenjataan senilai puluhan miliar dolar termasuk sistem roket, drone, kendaraan lapis baja, dan sistem komunikasi.
Terbaru, Inggris pada hari Sabtu mengatakan akan mengirim 14 tank tempur utama Challenger 2 serta dukungan artileri canggih lainnya dalam beberapa minggu mendatang.
"Mereka menggunakan negara ini sebagai alat untuk mencapai tujuan anti-Rusia mereka," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov ketika ditanya tentang tank Inggris.
"Tank-tank ini terbakar dan akan terbakar seperti yang lainnya," imbuh Peskov seperti dilansir dari Channel News Asia, Selasa (17/3/2023).
Peskov mengatakan pasokan baru dari negara-negara seperti Inggris dan Polandia tidak akan mengubah situasi di lapangan, tetapi merupakan upaya untuk meredakan konflik yang menurutnya pada akhirnya akan membawa lebih banyak masalah di Ukraina.
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara yang ditayangkan pada hari Minggu, Putin mengatakan bahwa operasi militer di Ukraina telah mendapatkan momentum positif dan dia berharap tentaranya akan memberikan lebih banyak kemenangan setelah Rusia mengklaim menguasai kota Soledar, tambang garam Ukraina timur.
Kepala Kremlin sekarang menganggap perang di Ukraina sebagai pertempuran eksistensial dengan Barat yang agresif dan arogan, dan mengatakan bahwa Rusia akan menggunakan semua cara yang tersedia untuk melindungi dirinya sendiri dan rakyatnya dari musuh mana pun.
AS dan sekutunya mengutuk invasi Rusia ke Ukraina sebagai perampasan tanah gaya kekaisaran, sementara Ukraina telah bersumpah untuk berperang sampai tentara Rusia terakhir keluar dari wilayahnya.
Vladimir Solovyev, seorang presenter pro-Kremlin di televisi negara Rossiya 1, mengatakan negara Barat mana pun yang memasok senjata yang lebih canggih ke Ukraina harus dianggap sebagai target yang sah untuk Rusia.
"De-facto, Inggris telah memasuki perang," kata Solovyev dalam acara bincang-bincang Minggu malam andalannya di televisi pemerintah.
"Saya menganggap Inggris sekarang menjadi target yang sah bagi kami," imbuhnya.
Komentarnya diikuti dengan diskusi di televisi negara dengan anggota parlemen Andrei Gurulyev tentang kegunaan melanjutkan uji coba nuklir Rusia sehingga seluruh dunia "gemetar", dan bahkan memusnahkan Inggris.
"Jika tidak ada London, maka kita akan menang," kata Gurulyev.
"Di Inggris, saya katakan enam bulan lalu bahwa itu harus dihapus dari muka bumi," sambungnya.
Negara sekutu-sekutu Ukraina akan bertemu di Ramstein, Jerman pada hari Jumat untuk membahas penyediaan lebih banyak senjata. Kanselir Jerman Olaf Scholz berada di bawah tekanan untuk mengizinkan ekspor tank tempur Leopard 2 ke Ukraina oleh Jerman, yang membuatnya, dan negara lain yang memilikinya.
(ian)