Rusia Komentari Ledakan di Gedung Apartemen Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Ukraina harus disalahkan atas ledakan mematikan di bangunan apartemen di kota Dnepr pada Sabtu (14/1/2023) dan bahkan beberapa pejabat Kiev mengatakan demikian.
“Angkatan Bersenjata Rusia tidak menargetkan bangunan tempat tinggal atau fasilitas infrastruktur sosial. Serangan hanya ditujukan pada sasaran militer,” ungkap Peskov kepada wartawan.
“Anda telah melihat kesimpulan dari perwakilan pihak Ukraina, yang mengatakan tragedi ini adalah akibat dari tindakan rudal pertahanan udara,” papar dia.
Menurut data terbaru dari Layanan Darurat Ukraina, sebanyak 36 orang tewas dan 75 orang lainnya terluka dalam ledakan tersebut.
Ledakan itu menyebabkan kerusakan parah pada bangunan tersebut. Operasi penyelamatan melihat hampir 40 orang ditemukan dari puing-puing. Namun, nasib 34 warga masih belum diketahui.
Setelah insiden di Dnepr, Aleksey Arestovich, penasihat senior Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, mengatakan ledakan di satu bangunan perumahan terjadi setelah pertahanan udara Ukraina mencegat rudal Rusia, yang akhirnya mengenai lokasi tersebut.
“(Rudal) ditembak jatuh. Rupanya jatuh di blok (apartemen). Tapi itu meledak saat jatuh,” papar dia.
Kata-katanya menimbulkan reaksi marah dari beberapa pejabat Ukraina, yang menyalahkan Arestovich karena mendiskreditkan militer Ukraina dan mengidentifikasinya sebagai pihak yang bersalah.
Wali Kota Dnepr mengecam ajudan presiden itu sebagai "binatang narsis dan mulut busuk". Dia mendesak Dinas Keamanan Ukraina (SBU) untuk turun tangan.
“Angkatan Bersenjata Rusia tidak menargetkan bangunan tempat tinggal atau fasilitas infrastruktur sosial. Serangan hanya ditujukan pada sasaran militer,” ungkap Peskov kepada wartawan.
“Anda telah melihat kesimpulan dari perwakilan pihak Ukraina, yang mengatakan tragedi ini adalah akibat dari tindakan rudal pertahanan udara,” papar dia.
Menurut data terbaru dari Layanan Darurat Ukraina, sebanyak 36 orang tewas dan 75 orang lainnya terluka dalam ledakan tersebut.
Ledakan itu menyebabkan kerusakan parah pada bangunan tersebut. Operasi penyelamatan melihat hampir 40 orang ditemukan dari puing-puing. Namun, nasib 34 warga masih belum diketahui.
Setelah insiden di Dnepr, Aleksey Arestovich, penasihat senior Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, mengatakan ledakan di satu bangunan perumahan terjadi setelah pertahanan udara Ukraina mencegat rudal Rusia, yang akhirnya mengenai lokasi tersebut.
“(Rudal) ditembak jatuh. Rupanya jatuh di blok (apartemen). Tapi itu meledak saat jatuh,” papar dia.
Kata-katanya menimbulkan reaksi marah dari beberapa pejabat Ukraina, yang menyalahkan Arestovich karena mendiskreditkan militer Ukraina dan mengidentifikasinya sebagai pihak yang bersalah.
Wali Kota Dnepr mengecam ajudan presiden itu sebagai "binatang narsis dan mulut busuk". Dia mendesak Dinas Keamanan Ukraina (SBU) untuk turun tangan.