Pemimpin Oposisi di Pengasingan: Zelensky Sedang Hancurkan Ukraina!
loading...
A
A
A
KIEV - Mantan pemimpin oposisi parlemen Ukraina Viktor Medvedchuk memperingatkan kebijakan pemerintahan Presiden Volodymyr Zelensky yang berdasarkan kebencian dan sikap keras kepala terhadap Rusia pasti mendorong Ukraina ke dalam kemiskinan.
Viktor Medvedchuk, yang dipaksa ke pengasingan setelah ditangkap SBU (badan penerus KGB Soviet), mengklaim Kiev mendorong pendekatan yang sama di negara-negara Eropa lainnya.
Dia percaya sentimen berbahaya seperti itu bahkan dapat menyebabkan kebuntuan nuklir.
Partai politik Medvedchuk adalah yang terbesar kedua di parlemen Ukraina saat ini, sebelum dilarang tahun lalu.
Sekarang seluruh faksi di parlemen dikendalikan dengan ketat oleh kelompok "Pelayan Rakyat" Zelensky.
Sebagai bagian dari penumpasan perbedaan pendapat, Presiden Zelensky secara pribadi menargetkan Medvedchu, yang merupakan pendukung rekonsiliasi dengan Rusia.
Klaim terbaru muncul dalam artikel yang diterbitkan pada hari Senin (16/1/2023) di surat kabar Rusia Izvestia, di mana Medvedchu memberikan pandangannya tentang akar dari perselisihan yang sedang berlangsung di Ukraina.
“Baik Zelensky dan pendahulunya Pyotr Poroshenko telah terpilih setelah kudeta tahun 2014 di Kiev dengan platform perdamaian, dan masing-masing melakukan putar balik setelah menjabat,” ungkap Medvedchuk, dilansir RT.com.
Dia berargumen bahwa ini menunjukkan pola pengkhianatan terhadap rakyat Ukraina oleh kepemimpinannya dan oleh apa yang dia sebut sebagai "partai perang".
Viktor Medvedchuk, yang dipaksa ke pengasingan setelah ditangkap SBU (badan penerus KGB Soviet), mengklaim Kiev mendorong pendekatan yang sama di negara-negara Eropa lainnya.
Dia percaya sentimen berbahaya seperti itu bahkan dapat menyebabkan kebuntuan nuklir.
Partai politik Medvedchuk adalah yang terbesar kedua di parlemen Ukraina saat ini, sebelum dilarang tahun lalu.
Sekarang seluruh faksi di parlemen dikendalikan dengan ketat oleh kelompok "Pelayan Rakyat" Zelensky.
Sebagai bagian dari penumpasan perbedaan pendapat, Presiden Zelensky secara pribadi menargetkan Medvedchu, yang merupakan pendukung rekonsiliasi dengan Rusia.
Klaim terbaru muncul dalam artikel yang diterbitkan pada hari Senin (16/1/2023) di surat kabar Rusia Izvestia, di mana Medvedchu memberikan pandangannya tentang akar dari perselisihan yang sedang berlangsung di Ukraina.
“Baik Zelensky dan pendahulunya Pyotr Poroshenko telah terpilih setelah kudeta tahun 2014 di Kiev dengan platform perdamaian, dan masing-masing melakukan putar balik setelah menjabat,” ungkap Medvedchuk, dilansir RT.com.
Dia berargumen bahwa ini menunjukkan pola pengkhianatan terhadap rakyat Ukraina oleh kepemimpinannya dan oleh apa yang dia sebut sebagai "partai perang".