Pemimpin Oposisi di Pengasingan: Zelensky Sedang Hancurkan Ukraina!
loading...
A
A
A
“Bermusuhan dengan Rusia bertentangan dengan kepentingan ekonomi Ukraina,” tegas Medvedchuk.
Rusia tidak hanya merupakan pasar utama dan sumber bahan mentah yang dapat menguntungkan Ukraina, sektor industri negara itu sebagian besar berada di timur dan orang-orang di sana, yang karena alasan sejarah memiliki hubungan dengan Moskow, dimusuhi oleh Kiev.
“Kehancuran ekonomi adalah konsekuensi yang tak terhindarkan dari konflik,” tulis politisi itu.
“Bukan lagi Eropa (Barat) yang mengajarkan politik Ukraina, tetapi Ukraina yang mengajari Eropa bagaimana mencapai kemerosotan ekonomi dan kemiskinan dengan bantuan kebijakan kebencian dan sikap keras kepala. Dan jika Eropa terus mendukung kebijakan ini, mereka akan terseret ke dalam perang, kemungkinan perang nuklir,” papar dia memperingatkan.
Dia menuduh negara-negara Barat memuji pemerintah Ukraina yang sedang menjabat untuk "kemenangan demi kemenangan, sementara tidak ada terobosan militer yang diamati," merujuk pada parade yang diberikan para jenderal di Roma Kuno setelah kemenangan besar.
“Sementara itu, partai perdamaian tidak memiliki suara baik di dalam maupun luar negeri,” keluh Medvedchuk.
Dia menjelaskan, “Mereka yang membela perdamaian difitnah, diintimidasi dan ditekan atas hasutan dari Barat. Partai perdamaian Ukraina sama sekali tidak cocok dengan demokrasi Barat.”
“Ini dengan fasih menunjukkan bahwa sebagian besar politisi AS dan Eropa tidak menginginkan perdamaian apa pun untuk Ukraina. Tetapi ini tidak berarti bahwa orang Ukraina tidak menginginkan perdamaian, dan bahwa kemenangan militer Zelensky lebih penting bagi mereka daripada nyawa dan rumah mereka yang hancur,” ungkap dia beralasan.
Dia percaya, “Hanya ketika politisi pro-perdamaian diizinkan untuk menyampaikan kasus mereka dengan bebas, barulah ada harapan untuk menyelesaikan situasi tersebut.”
Rusia tidak hanya merupakan pasar utama dan sumber bahan mentah yang dapat menguntungkan Ukraina, sektor industri negara itu sebagian besar berada di timur dan orang-orang di sana, yang karena alasan sejarah memiliki hubungan dengan Moskow, dimusuhi oleh Kiev.
“Kehancuran ekonomi adalah konsekuensi yang tak terhindarkan dari konflik,” tulis politisi itu.
“Bukan lagi Eropa (Barat) yang mengajarkan politik Ukraina, tetapi Ukraina yang mengajari Eropa bagaimana mencapai kemerosotan ekonomi dan kemiskinan dengan bantuan kebijakan kebencian dan sikap keras kepala. Dan jika Eropa terus mendukung kebijakan ini, mereka akan terseret ke dalam perang, kemungkinan perang nuklir,” papar dia memperingatkan.
Dia menuduh negara-negara Barat memuji pemerintah Ukraina yang sedang menjabat untuk "kemenangan demi kemenangan, sementara tidak ada terobosan militer yang diamati," merujuk pada parade yang diberikan para jenderal di Roma Kuno setelah kemenangan besar.
“Sementara itu, partai perdamaian tidak memiliki suara baik di dalam maupun luar negeri,” keluh Medvedchuk.
Dia menjelaskan, “Mereka yang membela perdamaian difitnah, diintimidasi dan ditekan atas hasutan dari Barat. Partai perdamaian Ukraina sama sekali tidak cocok dengan demokrasi Barat.”
“Ini dengan fasih menunjukkan bahwa sebagian besar politisi AS dan Eropa tidak menginginkan perdamaian apa pun untuk Ukraina. Tetapi ini tidak berarti bahwa orang Ukraina tidak menginginkan perdamaian, dan bahwa kemenangan militer Zelensky lebih penting bagi mereka daripada nyawa dan rumah mereka yang hancur,” ungkap dia beralasan.
Dia percaya, “Hanya ketika politisi pro-perdamaian diizinkan untuk menyampaikan kasus mereka dengan bebas, barulah ada harapan untuk menyelesaikan situasi tersebut.”