Turki Ingin Tingkatkan Daya Jangkau Rudal Domestik Jadi 1.000 Km
loading...
A
A
A
ANKARA - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan, negaranya tidak hanya selamat dari masa-masa sulit, tetapi juga bergerak maju. Turki bertujuan untuk meningkatkan jangkauan rudal domestiknya dari 565 kilometer menjadi 1.000 kilometer.
Selama kunjungan ke provinsi Mugla barat daya, Erdogan mengatakan, sejak dia menjabat pada awal tahun 2000-an, produksi industri pertahanan dalam negeri dari persenjataan negara naik 20% menjadi 80%.
"Masalah nasional di atas politik, dan harus tetap demikian. Jika kita telah mencapai keuntungan di Mediterania, Laut Aegea, dan Laut Hitam, kita harus melindunginya bersama, tanpa kecuali," kata Erdogan, Sabtu (14/1/2023), seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Saat ini Turki memproduksi drone tak berawak dan drone tempurnya sendiri. Erdogan menggarisbawahi kendaraan tempur udara Bayraktar Kizilelma akan membawa bom yang dibawa oleh F-16 setelah memulai produksi massal.
Pada bulan Desember, perusahaan pertahanan Turki, Baykar mengadakan penerbangan perdana Bayraktar Kizilelma, atau Red Apple. Menampilkan ciri khas radar rendah berkat desainnya, Kizilelma akan mampu melakukan misi yang paling menantang.
Drone itu juga akan mampu terbang dengan muatan hingga 1.500 kilogram, dilengkapi dengan amunisi buatan Turki, dan kesadaran situasional yang tinggi dengan radar active electronically scanned array (AESA), juga dikembangkan di dalam negeri.
Erdogan mengatakan, pengujian rudal domestik terus berlanjut, dan menambahkan bahwa tes semacam itu "menakut-nakuti" Yunani, menggarisbawahi tes dari kota pesisir Izmir, dekat pulau-pulau Yunani di Laut Aegea.
“Uji coba sedang dilakukan dari Izmir, dan rudal yang mungkin diluncurkan dari sana mulai membuat mereka takut,” kata Erdogan. Erdogan menekankan bahwa industri pertahanan Türkiye tumbuh lebih kuat dan kelompok teroris sedang "dihancurkan".
Selama kunjungan ke provinsi Mugla barat daya, Erdogan mengatakan, sejak dia menjabat pada awal tahun 2000-an, produksi industri pertahanan dalam negeri dari persenjataan negara naik 20% menjadi 80%.
"Masalah nasional di atas politik, dan harus tetap demikian. Jika kita telah mencapai keuntungan di Mediterania, Laut Aegea, dan Laut Hitam, kita harus melindunginya bersama, tanpa kecuali," kata Erdogan, Sabtu (14/1/2023), seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Saat ini Turki memproduksi drone tak berawak dan drone tempurnya sendiri. Erdogan menggarisbawahi kendaraan tempur udara Bayraktar Kizilelma akan membawa bom yang dibawa oleh F-16 setelah memulai produksi massal.
Pada bulan Desember, perusahaan pertahanan Turki, Baykar mengadakan penerbangan perdana Bayraktar Kizilelma, atau Red Apple. Menampilkan ciri khas radar rendah berkat desainnya, Kizilelma akan mampu melakukan misi yang paling menantang.
Drone itu juga akan mampu terbang dengan muatan hingga 1.500 kilogram, dilengkapi dengan amunisi buatan Turki, dan kesadaran situasional yang tinggi dengan radar active electronically scanned array (AESA), juga dikembangkan di dalam negeri.
Erdogan mengatakan, pengujian rudal domestik terus berlanjut, dan menambahkan bahwa tes semacam itu "menakut-nakuti" Yunani, menggarisbawahi tes dari kota pesisir Izmir, dekat pulau-pulau Yunani di Laut Aegea.
“Uji coba sedang dilakukan dari Izmir, dan rudal yang mungkin diluncurkan dari sana mulai membuat mereka takut,” kata Erdogan. Erdogan menekankan bahwa industri pertahanan Türkiye tumbuh lebih kuat dan kelompok teroris sedang "dihancurkan".
(esn)