Turki Dituding Kirim Bom Tandan yang Dilarang ke Ukraina
loading...
A
A
A
ANKARA - Ukraina telah menerima kiriman bom tandan (cluster) kontroversial dari Turki, menurut laporan majalah Foreign Policy.
Kiev telah meminta Washington untuk senjata era Perang Dingin itu selama berbulan-bulan tapi belum dikabulkan Amerika Serikat (AS).
“Pengiriman telah berlangsung sejak November,” ungkap pejabat AS dan Eropa saat ini dan sebelumnya kepada outlet tersebut.
Tidak jelas berapa banyak bom tandan yang telah diterima, atau apakah sudah digunakan di medan perang.
Senjata yang dimaksud disebut amunisi konvensional yang ditingkatkan dengan tujuan ganda, atau DPICM.
Bom itu dirancang selama era Perang Dingin, ketika NATO berencana mengerahkan senjata itu untuk melawan invasi Soviet berskala besar ke Eropa.
Bom diisi dengan lusinan bom lebih kecil (submunisi), dimaksudkan untuk menyerang personel dan target lapis baja ringan, tersebar di area yang luas untuk meningkatkan tingkat kematian dan korban.
Seperti banyak bom tandan lainnya, DPICM cenderung menghasilkan bahaya jangka panjang, karena beberapa submunisi gagal meledak dan berpotensi melukai atau membunuh seseorang bertahun-tahun setelah ditembakkan.
Kiev telah meminta Washington untuk senjata era Perang Dingin itu selama berbulan-bulan tapi belum dikabulkan Amerika Serikat (AS).
“Pengiriman telah berlangsung sejak November,” ungkap pejabat AS dan Eropa saat ini dan sebelumnya kepada outlet tersebut.
Tidak jelas berapa banyak bom tandan yang telah diterima, atau apakah sudah digunakan di medan perang.
Senjata yang dimaksud disebut amunisi konvensional yang ditingkatkan dengan tujuan ganda, atau DPICM.
Bom itu dirancang selama era Perang Dingin, ketika NATO berencana mengerahkan senjata itu untuk melawan invasi Soviet berskala besar ke Eropa.
Bom diisi dengan lusinan bom lebih kecil (submunisi), dimaksudkan untuk menyerang personel dan target lapis baja ringan, tersebar di area yang luas untuk meningkatkan tingkat kematian dan korban.
Seperti banyak bom tandan lainnya, DPICM cenderung menghasilkan bahaya jangka panjang, karena beberapa submunisi gagal meledak dan berpotensi melukai atau membunuh seseorang bertahun-tahun setelah ditembakkan.