Aksi Provokatif Ben-Gvir Bikin Israel Berperang dengan Separuh Dunia
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Mantan Perdana Menteri Israel Yair Lapid angkat bicara atas aksi provokatif Menteri Keamanan Nasional yang juga tokoh sayap kanan Itamar Ben-Gvir ke kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur. Ia mengkritik kunjungan tersebut dan membuat Israel menjadi musuh dari sejumlah negara.
"Ben-Gvir dapat menikmati 13 menit di Temple Mount (kompleks Masjid Al-Aqsa), Israel berperang dengan separuh dunia," kata Lapid, yang kini menjadi pemimpin oposisi, seperti dikutip dari Yeni Safak, Rabu (4/1/2023).
Lapid menyebut tur Ben-Gvir sebagai tindakan tidak bertanggung jawab dalam skala nasional dan hanya menekankan kelemahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di hadapan para menterinya.
Selasa pagi, menteri sayap kanan itu memasuki lokasi konflik, sehari setelah mengumumkan dia menunda kunjungan di tengah peringatan kerusuhan.
Kunjungan tersebut menuai kecaman dari Palestina dan dunia internasional, termasuk Amerika Serikat (AS), Yordania, Turki, Qatar, dan Arab Saudi.
Bagi umat Islam, Masjid Al-Aqsa mewakili situs tersuci ketiga di dunia. Orang Yahudi, pada bagian mereka, menyebut daerah itu sebagai Temple Mount, dengan mengatakan bahwa itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Masjid al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Negara Zionis itu menganeksasi seluruh kota pada tahun 1980, dalam suatu langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Sebelumnya, pada hari Senin, gerakan Palestina Hamas memperingatkan Israel bahwa "tidak akan duduk diam" jika menteri keamanan baru Itamar Ben-Gvir mengunjungi Masjid al-Aqsa.
Juru bicara Hamas Abd al-Latif al-Qanua mengatakan pada hari Senin bahwa rencana kunjungan tersebut adalah contoh lain dari arogansi pemerintah pemukim dan rencana masa depan mereka untuk merusak serta membagi Masjid al-Aqsa.
"Perlawanan Palestina tidak akan membiarkan pemerintah pendudukan neo-fasis melewati garis merah dan melanggar batas rakyat dan kesucian kita," tegas al-Qanua.
"Ben-Gvir dapat menikmati 13 menit di Temple Mount (kompleks Masjid Al-Aqsa), Israel berperang dengan separuh dunia," kata Lapid, yang kini menjadi pemimpin oposisi, seperti dikutip dari Yeni Safak, Rabu (4/1/2023).
Lapid menyebut tur Ben-Gvir sebagai tindakan tidak bertanggung jawab dalam skala nasional dan hanya menekankan kelemahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di hadapan para menterinya.
Selasa pagi, menteri sayap kanan itu memasuki lokasi konflik, sehari setelah mengumumkan dia menunda kunjungan di tengah peringatan kerusuhan.
Kunjungan tersebut menuai kecaman dari Palestina dan dunia internasional, termasuk Amerika Serikat (AS), Yordania, Turki, Qatar, dan Arab Saudi.
Bagi umat Islam, Masjid Al-Aqsa mewakili situs tersuci ketiga di dunia. Orang Yahudi, pada bagian mereka, menyebut daerah itu sebagai Temple Mount, dengan mengatakan bahwa itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Masjid al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Negara Zionis itu menganeksasi seluruh kota pada tahun 1980, dalam suatu langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Sebelumnya, pada hari Senin, gerakan Palestina Hamas memperingatkan Israel bahwa "tidak akan duduk diam" jika menteri keamanan baru Itamar Ben-Gvir mengunjungi Masjid al-Aqsa.
Juru bicara Hamas Abd al-Latif al-Qanua mengatakan pada hari Senin bahwa rencana kunjungan tersebut adalah contoh lain dari arogansi pemerintah pemukim dan rencana masa depan mereka untuk merusak serta membagi Masjid al-Aqsa.
"Perlawanan Palestina tidak akan membiarkan pemerintah pendudukan neo-fasis melewati garis merah dan melanggar batas rakyat dan kesucian kita," tegas al-Qanua.
(ian)