Dianggap Bertentangan dengan Agama, 4 Negara Ini Larang Perayaan Tahun Baru

Sabtu, 31 Desember 2022 - 14:12 WIB
loading...
Dianggap Bertentangan...
Ada 4 negara yang melarang perayaan tahun baru karena dianggap bertentangan dengan agama. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Terdapat sedikitnya empat negara yang melarang perayaan tahun baru. Melihat nama-namanya, hampir semua negara tersebut memiliki populasi mayoritas muslim.

Bagi sebagian orang, tahun baru menjadi momen yang biasa mereka gunakan untuk melakukan perayaan dan pesta bersama teman atau keluarga. Beberapa negara di dunia bahkan menyelenggarakan pesta kembang api besar-besaran untuk memeriahkannya.

Akan tetapi, ternyata tidak semua negara melakukan hal tersebut. Pasalnya, terdapat sejumlah negara yang justru melarang perayaan semacam tahun baru ini.

Berikut empat negara yang melarang perayaan tahun baru.

1. Somalia

Somalia merupakan salah satu negara yang berada di Afrika. Negara ini berbatasan dengan Ethiopia di barat, Samudera Hindia di timur, Kenya di barat daya, Djibouti di barat laut, hingga Teluk Aden di bagian utara.

Dalam statusnya, Somalia dikenal sebagai negara yang memiliki mayoritas penduduk beragama Islam. Hal ini membuatnya melarang sejumlah perayaan tertentu seperti natal dan tahun baru.

Dikutip dari laman Al Jazeera, Sabtu (31/12/2022), ketentuan tersebut muncul pada tahun 2015. Kala itu, Sheikh Mohammed Khayrow selaku Direktur Jenderal Kementerian Urusan Agama Somalia menyebut bahwa perayaan semacam tahun baru ini bisa merusak keyakinan muslim di negaranya.

Selain itu, Sheikh Nur Barud Gurhan selaku Dewan Agama Tertinggi Somalia juga khawatir perayaan tersebut bisa memprovokasi serangan dari kelompok Al-Shabab. Seperti yang diketahui, sebelumnya mereka pernah menyerang pada hari natal di markas besar Uni Afrika dan menewaskan beberapa orang.

2. Brunei Darussalam
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1820 seconds (0.1#10.140)