Mantan Senator Rusia dan Ayahnya Dihukum Penjara Seumur Hidup
loading...
A
A
A
MOSKOW - Pengadilan Kota Moskow pada Selasa (27/12/2022) menghukum mantan senator Rusia Rauf Arashukov dan ayahnya, Raul, dengan hukuman penjara seumur hidup dalam kasus pembunuhan tingkat tinggi.
Mantan anggota parlemen itu ditahan pada 2019 saat menghadiri sidang parlemen.
Jaksa Agung saat itu, Yury Chaika, dan Ketua Komite Investigasi, Aleksandr Bastrykin, memimpin penahanan secara pribadi. Senator lain memilih mencabut kekebalan parlementernya selama sesi yang sama.
"Pengadilan tidak melihat adanya hambatan untuk menghukum Raul dan Rauf Arashukov dengan penjara seumur hidup," ungkap hakim pada Selasa.
Juri telah memutuskan mantan senator dan ayahnya bersalah mengatur pembunuhan wakil kepala gerakan pemuda lokal, Aslan Zhukov, dan seorang ajudan pemimpin wilayah Karachay-Cherkessia selatan Rusia, Fral Shebzukhov.
Hanya satu juri yang menemukan kesalahan kedua pria tersebut tidak cukup terbukti dan mereka pantas mendapatkan keringanan hukuman, menurut kantor berita RIA Novosti.
Raul Arashukov juga dinyatakan bersalah mencuri lebih dari 4,4 miliar rubel (USD62 juta) dari raksasa energi Rusia Gazprom.
Pada September, juri juga memutuskan kedua pria itu bersalah karena membentuk kelompok kriminal dengan tujuan mencuri 30 miliar rubel (USD425 juta) dari perusahaan.
Mantan anggota parlemen itu ditahan pada 2019 saat menghadiri sidang parlemen.
Jaksa Agung saat itu, Yury Chaika, dan Ketua Komite Investigasi, Aleksandr Bastrykin, memimpin penahanan secara pribadi. Senator lain memilih mencabut kekebalan parlementernya selama sesi yang sama.
"Pengadilan tidak melihat adanya hambatan untuk menghukum Raul dan Rauf Arashukov dengan penjara seumur hidup," ungkap hakim pada Selasa.
Juri telah memutuskan mantan senator dan ayahnya bersalah mengatur pembunuhan wakil kepala gerakan pemuda lokal, Aslan Zhukov, dan seorang ajudan pemimpin wilayah Karachay-Cherkessia selatan Rusia, Fral Shebzukhov.
Hanya satu juri yang menemukan kesalahan kedua pria tersebut tidak cukup terbukti dan mereka pantas mendapatkan keringanan hukuman, menurut kantor berita RIA Novosti.
Raul Arashukov juga dinyatakan bersalah mencuri lebih dari 4,4 miliar rubel (USD62 juta) dari raksasa energi Rusia Gazprom.
Pada September, juri juga memutuskan kedua pria itu bersalah karena membentuk kelompok kriminal dengan tujuan mencuri 30 miliar rubel (USD425 juta) dari perusahaan.