Pakar: Utang Bantuan Investasi Militer AS Buat Ukraina Jadi Negara Gagal

Jum'at, 23 Desember 2022 - 10:56 WIB
loading...
A A A
“Terlepas dari narasi yang digembar-gemborkan, dukungan itu bukan tentang Ukraina atau ‘demokrasi’,” ujar dia.

Dia menekankan, “Ukraina hanyalah pion untuk tujuan geopolitik global dari orang-orang yang saat ini berkuasa. Seperti yang kita temukan dalam wawancara baru-baru ini dari (mantan Presiden Ukraina Petro) Poroshenko dan (mantan Kanselir Jerman Angela) Merkel, Perjanjian Minsk tidak pernah dimaksudkan untuk dilaksanakan melainkan hanya sarana untuk 'mengulur waktu' untuk memperkuat Ukraina, menyediakan peralatan dan pelatihan NATO.”

USD45 miliar yang baru-baru ini dijanjikan ke Kiev hampir dua kali lipat dari USD48 miliar yang telah diberikan pada tahun 2022, menurut Dewan Hubungan Luar Negeri, think tank AS yang berpengaruh.

Dari jumlah tersebut, USD22,9 miliar digunakan untuk upaya militer, termasuk hibah, pinjaman dan pembelian peralatan militer, pelatihan, logistik, dan tindakan dukungan lainnya.

Namun, Rasmussen mencatat sebagian besar dana belum benar-benar “diberikan” ke Ukraina, tetapi kepada kontraktor pertahanan.

“Banyak dari sistem ini tidak 'disumbangkan' dan harus dibayar kembali ke AS oleh Ukraina. Pendanaan langsung ke pemerintah atau ke organisasi lain,” ujar dia.

“Saat ini tidak ada fungsi audit atau pertanggungjawaban baik untuk senjata maupun dana,” papar dia.

Dia menambahkan, “Seperti yang telah kita lihat, senjata sudah sampai ke tangan sel-sel teroris di Afrika dan Timur Tengah. Ini seharusnya tidak mengejutkan. Indikasinya, sebagian besar pasokan diperdagangkan di Pasar Gelap. Dana langsung adalah masalah lain, namun tampaknya ada beberapa bukti bahwa Ukraina adalah 'investor' utama dengan perusahaan crypto FTX yang telah didiskreditkan.”

“Secara kebetulan, FTX adalah kontributor politik utama partai politik AS, terutama Partai Demokrat. Jadi sejumlah dana setelah beberapa 'pencucian' berakhir di kontributor politik politisi AS. Saya yakin oligarki Ukraina juga menjadi penerima manfaat dari 'investasi' pembayar pajak AS," ungkap dia.

Memang, Rasmussen mencatat Ukraina pada akhirnya harus "membayar kembali" untuk "investasi", menciptakan jenis krisis utang yang sama seperti yang dilakukan program Lend-Lease dalam Perang Dunia II, yang biasa diberikan AS kepada Inggris dan China sementara tetap keluar dari permusuhan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1059 seconds (0.1#10.140)