Perkenalkan Kim Ju-ae, Anak 'Berharga' dan Calon Suksesor Kim Jong-un

Minggu, 18 Desember 2022 - 09:02 WIB
loading...
Perkenalkan Kim Ju-ae, Anak Berharga dan Calon Suksesor Kim Jong-un
Kim Jong-un dan putrinya Kim Ju-ae berfoto bersama dengan tentara Korut. Foto/SCMP
A A A
JAKARTA - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un beberapa waktu lalu memberikan kejutan kepada dunia saat menyaksikan secara langsung uji coba rudal monster negara tertutup itu. Ia terlihat menggandeng seorang anak perempuan dan terlihat begitu akrab.

Itu bukanlah penampilan pertama dan terakhir sang anak bersama Kim Jong-un. Anak perempuan itu kembali tampil di depan publik saat diktator muda Korut itu menjalani sesi foto bersama dengan mereka yang berperan dalam uji coba rudal monster Hwasong-17.

Jika istri Kim Jong-un, Ri Sol-ju , kerap muncul menemani suaminya, beda halnya dengan keberadaan putrinya. Ini adalah untuk pertama kalinya diktator muda Korut itu memperlihatkan putrinya ke publik.

Kantor berita Korut, KCNA, tidak pernah menyebutkan nama putri Kim Jong-un dalam setiap laporan yang memperlihatkan gadis cilik itu. Jadi siapa gadis muda yang diyakini sebagian orang akan dipersiapkan untuk menjadi penerus ayahnya sebagai pemimpin rezim Korut suatu hari nanti itu?

Ia diketahui bernama Kim Ju-ae. Media pemerintah Korut menggambarkannya sebagai anaknya yang "paling dicintai" atau "berharga". Gambaran itu tampak lebih tinggi daripada menunjukkan dia sebagai anak "kesayangannya".

Ju-ae diperkirakan berusia sekitar sembilan tahun dan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yang dirumorkan dimiliki oleh Kim Jong-un.

Media Korea Selatan sebelumnya berspekulasi bahwa sang pemimpin memiliki tiga anak yang lahir pada tahun 2010, 2013 dan 2017. Anak pertama Kim Jong-un adalah seorang laki-laki, sedangkan yang ketiha adalah perempuan.

Korut sendiri tidak menyebutkan dua anak lain yang dilaporkan dimiliki oleh Kim Jong-un.

Ju-ae kemungkinan besar adalah anak yang dilihat pensiunan bintang bola basket Amerika Serikat (AS) Dennis Rodman selama perjalanannya ke Ibu Kota Pyongyang pada 2013.



Setelah kunjungan itu, Rodman mengatakan kepada The Guardian bahwa dia dan Kim Jong-un memiliki "waktu santai di tepi laut" dengan keluarga pemimpin Korut itu dan dia menggendong bayi perempuan Kim, bernama Ju-ae.

Penulis Ankit Panda, dari thinktank Carnegie Endowment for International Peace, mengatakan foto Ju-ae berdiri di samping ayahnya dan para ahli yang terlibat dalam peluncuran rudal Hwasong-17 akan mendukung gagasan bahwa ini adalah awal dari posisinya sebagai calon penerus Kim Jong-un.

"Kedua penampilan awal depan publik dalam konteks senjata nuklir strategis - permata mahkota kemampuan pertahanan nasional Korut. Itu tidak mengejutkan saya sebagai kebetulan," ujarnya seperti dikutip dari Sky News, Minggu (18/12/2022).

Menurut Michael Madden, direktur Pengamat Kepemimpinan Korut, berdasarkan pemimpin sebelumnya, setiap anak akan membutuhkan pendidikan dan pengalaman "di tempat kerja" sebelum mereka dapat dipertimbangkan untuk kepemimpinan tertinggi, dan dalam waktu sekitar 10 tahun Ju-ae diharapkan telah memulai karir resmi.

Spekulasi bahwa anak tertua Kim Jong-un adalah seorang anak laki-laki telah membuat beberapa ahli mempertanyakan bagaimana seorang anak perempuan dapat mengambil alih, mengingat sifat patriarkal masyarakat Korut yang sangat didominasi laki-laki.

Kim Jong-un (38) adalah anggota generasi ketiga dari keluarga yang telah memerintah Korut selama lebih dari tujuh dekade.

Ayah dan kakeknya memerintah negara sebelum dia mewarisi kekuasaan pada akhir 2011.

Analis keamanan Soo Kim berkata: "Kami telah diberitahu bahwa Kim memiliki tiga anak, termasuk kemungkinan seorang putra."

"Jika ini benar, dan jika kita berasumsi bahwa anak laki-laki - yang belum terungkap - akan menjadi ahli waris, apakah Ju-ae benar-benar 'paling berharga' Kim, dari sudut pandang suksesi?" tanyanya.



"Saya pikir masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan apapun," imbuhnya.

Seorang penulis Korea Selatan, Chun Su-jin, memperingatkan bahwa kemungkinan elit Korut menyambut putri Kim Jong-un sebagai penguasa mereka hampir nol.

"Belum siap menyambut pemimpin dari jenis kelamin lain," ujarnya.

"(Kim) hanya mementaskan pertunjukan bahwa dia adalah seorang ayah yang penyayang, bukan hanya seorang diktator brutal yang menembakkan misil," jelasnya.

Namun, yang lain berpendapat bahwa meskipun masyarakat sangat patriarkal di negara rahasia itu, gender mungkin tidak mendiskualifikasi anak perempuan atau perempuan lain untuk mengambil kendali.

Menurut Madden, Kim Jong-un bahkan belum berusia 40 tahun, kecuali masalah kesehatan yang serius, mungkin ada cukup banyak waktu sebelum dia perlu mempertimbangkan penggantinya.

"Itu memberi banyak waktu bagi budaya politik Korut untuk berubah dan menciptakan kondisi bagi penerus perempuan," kata pakar tersebut.

Wanita sebelumnya memegang peran senior dalam rezim selama bertahun-tahun.

"Tetapi beberapa putri dan putra yang lebih tua dilewatkan oleh Kim Jong-il sebelum dia mengurapi Kim Jong-un, meskipun ada spekulasi pada saat itu bahwa putri keduanya bisa menjadi penggantinya," kata Madden.



Bagaimana dengan saudara perempuan Kim Jong-un?

Kim Yo-jong adalah satu-satunya kerabat dekat pemimpin Korut itu dengan peran publik dalam politik.

Gelar resminya adalah wakil direktur departemen Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa di Korut, tetapi agen mata-mata Korea Selatan mengatakan bahwa dia menangani hubungan dengan Korea Selatan dan AS.

Ia juga mengatakan dia adalah orang terkuat kedua di Korut setelah kakaknya.

Sekitar tahun 2020 ketika ada spekulasi tentang kesehatan Jong-un, saudara perempuannya dipandang sebagai pengganti yang mungkin untuk mengambil alih dinasti keluarga sampai salah satu anak Jong-un cukup umur.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1943 seconds (0.1#10.140)