Prancis Tarik Pulang Pasukan Terakhir dari Republik Afrika Tengah
loading...
A
A
A
ANKARA - Prancis menarik pasukan terakhirnya dari Republik Afrika Tengah (CAR). Hal itu diungkapkan Kementerian Pertahanan Prancis dalam sebuah pernyataan, Kamis (15/12/2022).
Sebanyak 130 tentara Prancis terakhir di CAR, sebagai bagian dari misi logistik, MISLOG, meninggalkan negara itu. Kementerian Pertahanan Prancis menekankan bahwa misi tersebut tidak lagi memiliki "alasan operasional apa pun".
"Kamp M'Poko diserahkan dengan benar kepada otoritas Afrika Tengah pada 13 Desember, secara transparan dan terus berhubungan dengan otoritas CAR,” sebut pernyataan Kementerian Pertahanan Perancis, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Prosedur tersebut telah dikoordinasikan dengan dua misi internasional yang dikerahkan di kamp yang sama, MINUSCA dan EUTM-RCA, menurut kementerian Prancis.
Sebelumnya, Paris menangguhkan kerja sama militer dengan CAR pada 7 Juni 2021, menuduhnya memimpin kampanye anti-Prancis dan Paris mengumumkan penarikan pasukan terakhirnya di ibu kota, Bangui, sebelum akhir 2022.
Bangui mencopot jabatan dekan korps diplomatik di CAR pada November 2022, hak istimewa yang telah diberikan kepada Duta Besar Prancis sejak 1960.
Lihat Juga: Siapa Georges Abdallah? Ikon Perjuangan Lebanon yang Dibebaskan setelah Dipenjara 40 Tahun di Prancis
Sebanyak 130 tentara Prancis terakhir di CAR, sebagai bagian dari misi logistik, MISLOG, meninggalkan negara itu. Kementerian Pertahanan Prancis menekankan bahwa misi tersebut tidak lagi memiliki "alasan operasional apa pun".
"Kamp M'Poko diserahkan dengan benar kepada otoritas Afrika Tengah pada 13 Desember, secara transparan dan terus berhubungan dengan otoritas CAR,” sebut pernyataan Kementerian Pertahanan Perancis, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Prosedur tersebut telah dikoordinasikan dengan dua misi internasional yang dikerahkan di kamp yang sama, MINUSCA dan EUTM-RCA, menurut kementerian Prancis.
Sebelumnya, Paris menangguhkan kerja sama militer dengan CAR pada 7 Juni 2021, menuduhnya memimpin kampanye anti-Prancis dan Paris mengumumkan penarikan pasukan terakhirnya di ibu kota, Bangui, sebelum akhir 2022.
Bangui mencopot jabatan dekan korps diplomatik di CAR pada November 2022, hak istimewa yang telah diberikan kepada Duta Besar Prancis sejak 1960.
Lihat Juga: Siapa Georges Abdallah? Ikon Perjuangan Lebanon yang Dibebaskan setelah Dipenjara 40 Tahun di Prancis
(esn)