AS Pontang-panting Bujuk Hampir 50 Negara Afrika Agar Jauhi Rusia
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjadi tuan rumah konferensi tingkat tinggi (KTT) di Washington dengan hampir 50 negara Afrika.
Biden menjanjikan peningkatan investasi dan bantuan pada saat dia berjuang mempertahankan dukungan para pemimpin benua Afrika dengan kampanyenya menghukum dan mengisolasi Rusia atas konflik Ukraina.
“Negara-negara Afrika sebagian besar ‘bertentangan’ dan semakin frustrasi atas upaya Biden menggalang dukungan untuk Kiev dan kecaman global terhadap Rusia,” papar laporan Washington Post awal pekan ini.
Pada Rabu (14/12/2022), pemerintahan Biden mengadakan KTT Pemimpin AS-Afrika pertama di Washington dalam delapan tahun, menjanjikan USD15 miliar investasi baru di benua itu.
“Acara itu datang saat Gedung Putih bekerja, dengan keberhasilan yang beragam sejauh ini, untuk membujuk dukungan dari negara-negara Afrika yang sangat terpukul oleh konsekuensi perang di Ukraina, terutama kekurangan gandum dan gangguan pasokan makanan tetapi juga kenaikan harga pupuk dan bahan bakar,” papar laporan Post.
Media lain, The Hill, mencatat para pemimpin Afrika skeptis AS adalah mitra yang dapat diandalkan.
“Mereka tidak melihat kita sebagai orang yang dipercaya,” ungkap Cameron Hudson, pakar Afrika di Pusat Kajian Strategis dan Internasional, kepada The Hill.
Dia menjelaskan, “Mereka melihat kita sebagai orang yang tidak dapat diandalkan, dan pertemuan puncak ini adalah awal dari upaya mencoba menulis ulang narasi itu.”
Biden menjanjikan peningkatan investasi dan bantuan pada saat dia berjuang mempertahankan dukungan para pemimpin benua Afrika dengan kampanyenya menghukum dan mengisolasi Rusia atas konflik Ukraina.
“Negara-negara Afrika sebagian besar ‘bertentangan’ dan semakin frustrasi atas upaya Biden menggalang dukungan untuk Kiev dan kecaman global terhadap Rusia,” papar laporan Washington Post awal pekan ini.
Pada Rabu (14/12/2022), pemerintahan Biden mengadakan KTT Pemimpin AS-Afrika pertama di Washington dalam delapan tahun, menjanjikan USD15 miliar investasi baru di benua itu.
“Acara itu datang saat Gedung Putih bekerja, dengan keberhasilan yang beragam sejauh ini, untuk membujuk dukungan dari negara-negara Afrika yang sangat terpukul oleh konsekuensi perang di Ukraina, terutama kekurangan gandum dan gangguan pasokan makanan tetapi juga kenaikan harga pupuk dan bahan bakar,” papar laporan Post.
Media lain, The Hill, mencatat para pemimpin Afrika skeptis AS adalah mitra yang dapat diandalkan.
“Mereka tidak melihat kita sebagai orang yang dipercaya,” ungkap Cameron Hudson, pakar Afrika di Pusat Kajian Strategis dan Internasional, kepada The Hill.
Dia menjelaskan, “Mereka melihat kita sebagai orang yang tidak dapat diandalkan, dan pertemuan puncak ini adalah awal dari upaya mencoba menulis ulang narasi itu.”