Kiev Tidak Terima Perang Ukraina Tak Lagi Trending di Twitter

Kamis, 15 Desember 2022 - 00:28 WIB
loading...
A A A
“Ulangi pemilihan daerah yang dianeksasi di bawah pengawasan PBB. Rusia pergi jika itu adalah kehendak rakyat. Crimea secara resmi menjadi bagian dari Rusia, sejak 1783 (hingga kesalahan Khrushchev). Pasokan air ke Crimea terjamin. Ukraina tetap netral,” cuit miliarder itu.

Miliarder kelahiran Afrika Selatan itu juga memasukkan jajak pendapat di postingan aslinya, dengan lebih dari 447.000 pengikut memberikan suara pada tulisan ini. Margin dibagi 46 persen "ya" menjadi 53 persen "tidak" pada proposal Musk.



Crimea bergabung dengan Rusia setelah referendum pada Maret 2014 di mana mayoritas penduduk memilih hal yang sama untuk melakukannya.

Baru-baru ini, wilayah Kherson dan Zaporozhia mengadakan pemungutan suara pada 23-27 September untuk memutuskan apakah mereka ingin bergabung dengan Rusia. Bersama dengan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Lugansk, setelah rakyat menunjukkan dukungan yang luar biasa terhadap gerakan tersebut, wilayah tersebut menjadi bagian dari Federasi Rusia.

Pada bulan September, media melaporkan bahwa SpaceX telah memberi tahu Departemen Pertahanan AS bahwa mereka tidak dapat menyumbangkan layanannya ke Ukraina tanpa batas waktu dan meminta pemerintah AS untuk turun tangan dan mendanainya.



Musk kemudian mengkonfirmasi laporan ini, dengan mengatakan bahwa perusahaan tidak dapat melanjutkan pendanaan layanan satelit Starlink untuk Ukraina.

Pada awal Oktober, Musk juga mendesak publik untuk mendukung prakarsa perdamaian antara Ukraina dan Rusia, bersikeras bahwa kemenangan Ukraina dalam "perang total" "tidak mungkin", dengan pernyataannya menuai kritik dari pejabat senior Ukraina, termasuk Volodymyr Zelensky.

Namun, pria terkaya di dunia itu kemudian membalikkan isu tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2000 seconds (0.1#10.140)