Kiev Tidak Terima Perang Ukraina Tak Lagi Trending di Twitter

Kamis, 15 Desember 2022 - 00:28 WIB
loading...
Kiev Tidak Terima Perang Ukraina Tak Lagi Trending di Twitter
Kiev naik pitam Perang Ukraina tidak lagi menjadi trending topik di Twitter. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
KIEV - Kiev gelisah karena perang Ukraina tampaknya menghilang dari tren di Twitter . CEO baru Twitter, Elon Musk , sering mempertimbangkan konflik Ukraina, mendesak publik pada bulan Oktober untuk mendukung inisiatif perdamaian yang dapat mengakhiri "lautan api."

Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mikhail Podolyak, mengecam Twitter atas laporan "pembatasan radikal tweet" pada perkembangan di Ukraina. Podolyak menggunakan akunnya sendiri untuk mengoceh tentang fakta bahwa pengguna seolah-olah tidak diizinkan untuk mendaftar atau masuk dengan nomor telepon Ukraina.

Dia pun "mencolek" CEO Twitter yang baru dicetak Elon Musk.

"Saya ingin tahu apakah kita akan pernah melihat 'File Twitter' tentang Musim Gugur/Musim Dingin 2022?" katanya seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (15/12/2022).

Ini adalah penggalian pada apa yang disebut "File Twitter" - kumpulan data yang diberikan miliarder teknologi itu kepada sekelompok jurnalis. Matt Taibbi, Bari Weiss, dan Michael Shellenberger kemudian melanjutkan untuk mempublikasikan data berdasarkan komunikasi internal Twitter dalam kumpulan utas di platform, menyoroti pengambilan keputusan moderasi konten yang dibuat sebelum Musk membeli situs microblogging itu.

Elon Musk, yang menyelesaikan kesepakatannya untuk membeli Twitter seharga USD44 miliar atau sekitar Rp685 triliun pada 28 Oktober lalu, mencatat bahwa dia membelinya untuk "membantu umat manusia" dan menyediakan platform untuk debat yang sehat, bebas dari kekerasan.

Rezim Kiev telah lama memiliki masalah dengan Musk atas pernyataannya yang banyak dipublikasikan tentang konflik Ukraina. Kembali pada bulan Maret, CEO dan chief engineer SpaceX itu bersikeras bahwa proyek Starlink perusahaannya, yang dirancang untuk menyediakan Internet broadband berkecepatan tinggi di seluruh dunia melalui ribuan satelit, tidak akan memblokir sumber berita Rusia.

Saat itu, Starlink telah mengirim terminal Internet ke Ukraina di tengah keputusan Rusia untuk memulai operasi khusus di negara tersebut.

Beberapa pemerintah telah meminta Starlink untuk memblokir sumber berita Rusia, tetapi Musk berkata: "Kami tidak akan melakukannya kecuali dengan 'todongan senjata', maaf menjadi absolutis kebebasan berbicara."

CEO SpaceX dan Tesla itu juga memberikan pandangannya tentang bagaimana mengakhiri krisis antara Rusia dan Ukraina.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1758 seconds (0.1#10.140)