10 Masalah Besar F-35, dari Kursi Lontar Penghancur Leher hingga Takut Petir

Rabu, 14 Desember 2022 - 09:32 WIB
loading...
10 Masalah Besar F-35,...
Jet tempur RAF Lockheed Martin F-35B bermanuver selama pertunjukan terbang. Foto/REUTERS/Peter Nicholls
A A A
WASHINGTON - Lockheed Martin F-35 Lightning II adalah senjata termahal dalam sejarah, dengan harga per unit antara USD78 juta dan USD95 juta.

Tak hanya itu, biaya operasi dan pemeliharaan seumur hidup mencapai USD1,3 triliun. Namun bertahun-tahun setelah diperkenalkan, pesawat itu terus mengganggu operator dengan sejumlah masalah.

Dengan label harga keseluruhan USD1,7 triliun, jumlah itu kira-kira setara dengan produk domestik bruto (PDB) tahunan Australia.

Jumlah itu juga lebih dari dua puluh kali anggaran pertahanan tahunan Rusia.

Dengan harga semahal itu, orang mungkin berharap raksasa senjata Amerika Serikat (AS) Lockheed Martin menunjukkan sedikit kerendahan hati ketika harus meminta lebih banyak uang untuk memperbaiki masalah yang mempengaruhi F-35.



Tapi sepertinya itu terlalu banyak untuk ditanyakan. Pekan lalu, media AS melaporkan pembengkakan biaya untuk peningkatan komputer kokpit canggih jet telah mencapai USD680 juta, hampir menyamai USD712 juta yang awalnya direncanakan Pentagon untuk dibelanjakan untuk meningkatkannya (dengan total biaya USD1,3 miliar).

Menambah kerugian, Kantor Program Gabungan F-35 mengumumkan peningkatan tidak akan selesai pada batas waktu penyelesaian yang disepakati pada Juli 2023, dengan kerangka waktu diundur hingga akhir 2023.

Secara terpisah bulan ini, Layanan Riset Kongres AS mengungkapkan Pentagon menginginkan jumlah uang tunai yang tidak ditentukan untuk peningkatan mesin pesawat.

Pentagon berjanji mesin yang baru akan mengurangi biaya pemeliharaan tahunan, yang melonjak dari USD79 juta pada tahun 2016 menjadi USD315 juta pada tahun 2020, dan diproyeksikan mencapai lebih dari USD1 miliar pada tahun 2028.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3282 seconds (0.1#10.140)