Dubes Rusia Peringatkan Situasi di Kosovo Menyerupai Ukraina

Selasa, 13 Desember 2022 - 15:24 WIB
loading...
Dubes Rusia Peringatkan...
Duta Besar Rusia untuk Serbia Alexander Botsan-Kharchenko. Foto/TANJUG/Dragan Kujundzic
A A A
BEOGRADE - Kebuntuan yang sedang berlangsung di Kosovo memiliki kemiripan yang luar biasa dengan krisis Donbass.

Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Serbia Alexander Botsan-Kharchenko mengungkapkan hal itu kepada saluran TV Rossiya 24 pada Senin (12/12/2022).

“Seluruh situasi, semuanya, termasuk sikap Pristina terhadap orang Serbia Kosovo, meskipun dalam skala yang lebih kecil, mirip dengan apa yang telah dan masih terjadi di Ukraina,” ungkap diplomat itu.

Dia menjelaskan, “Barat juga memperlakukan pemerintah etnik Albania di Kosovo dengan cara yang sama seperti di Kiev.”



Membandingkan krisis Donbass dengan ketegangan di Kosovo, duta besar menambahkan, "Keinginan Pristina ... untuk mengambil kendali atas seluruh Kosovo, termasuk wilayah yang dihuni orang Serbia, dengan segala cara adalah inti dari kebuntuan ini.”

“Setiap eskalasi lebih lanjut akan menyebabkan konsekuensi yang lebih drastis,” ungkap Botsan-Kharchenko.

Presiden Serbia Aleksandar Vucic masih berusaha keluar dari pusaran ketegangan ini “melalui cara damai” dan menghindari mengubahnya menjadi konflik besar, menurut dubes Rusia itu.

"Pristina secara terbuka ... bertaruh pada kekuatan keras, kekerasan," ujar Botsan-Kharchenko, yang membuat resolusi damai "sangat sulit" untuk dicapai.

NATO merebut Kosovo dari Serbia pada tahun 1999, menyusul pemboman Serbia. “Amerika Serikat (AS) dan sekutunya terus mengizinkan etnis Albania di provinsi itu,” papar duta besar Rusia baru-baru ini, membandingkannya dengan perilaku mereka terhadap Kiev.

Botsan-Kharchenko secara khusus merujuk pada pengakuan mantan Kanselir Jerman Angela Merkel bahwa perjanjian Minsk dimaksudkan memberi Ukraina waktu untuk mempersenjatai diri melawan Rusia.

Pemerintah Kosovo saat ini bersikeras hanya dapat membahas pengakuan penuh dengan Beograd, sesuatu yang terus ditolak oleh Serbia.

Kebuntuan terbaru terjadi di tengah penyebaran besar-besaran polisi etnis Albania di wilayah mayoritas etnis Serbia, hanya beberapa pekan setelah Uni Eropa membujuk Pristina mundur dari rencana melarang plat nomor Serbia.

Beograd menuduh Barat mengabaikan keluhan orang Serbia Kosovo dan memperhatikan mereka hanya "ketika mereka berada di barikade".

Sementara itu, Vucic meminta warga Serbia di provinsi yang memisahkan diri itu pada Minggu untuk "tenang dan damai" serta menahan diri dari segala tindakan agresif terhadap EULEX dan KFOR, misi yang dipimpin Uni Eropa dan NATO yang ditempatkan di Kosovo.

“Kami akan melakukan segalanya untuk menjaga perdamaian dan stabilitas,” ujar dia saat itu.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
3 Anggota NATO Sangat...
3 Anggota NATO Sangat Takut jika Ukraina dan Rusia Sepakati Gencatan Senjata
Peran Tersembunyi AS...
Peran Tersembunyi AS dalam Perang Ukraina Terbongkar! Berikut 4 Faktanya
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Korban Jiwa Gempa Myanmar...
Korban Jiwa Gempa Myanmar Tembus 2.065 Orang, Masyarakat Butuh Makanan hingga Air Bersih
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
Tragis, Petinju Kelas...
Tragis, Petinju Kelas Berat Ringan Meninggal setelah Kolaps di Atas Ring
Gempa M6,3 Guncang Maluku...
Gempa M6,3 Guncang Maluku Barat Daya
Warga 2 Desa Bentrok...
Warga 2 Desa Bentrok di Maluku Tengah, Kapolri dan Panglima TNI Diminta Bentuk Satgas Pengamanan
Berita Terkini
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
48 menit yang lalu
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
1 jam yang lalu
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
2 jam yang lalu
Israel Kembali Bom Beirut,...
Israel Kembali Bom Beirut, 4 Orang Tewas
3 jam yang lalu
Siapa Hamad bin Isa...
Siapa Hamad bin Isa Al Khalifa? Raja Bahrain yang Bangun Gereja 9.000 Meter Persegi
4 jam yang lalu
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS ke-16 di Atas Yaman dengan Rudal Buatan Lokal
5 jam yang lalu
Infografis
Danau Laguna Verde,...
Danau Laguna Verde, Danau Paling Beracun di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved