Biadab, Pasukan Israel Tembak Mati Remaja Palestina Usai Bunuh 3 Orang
loading...
A
A
A
YERUSALEM - Aksikekejaman terus dilakukan oleh pasukan Israel terhadap warga Palestina . Terbaru, pasukan Zionis membunuh seorang remaja Palestina pada Kamis malam.
Pembunuhan terhadap Diaa Muhammad Shafiq al-Rimawi yang berusia 17 tahun terjadi hanya beberapa jam setelah pasukan Israel membunuh tiga warga Palestina dalam serangan dini hari di kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tentara Israel menembaki beberapa pemuda Palestina di dekat Ramallah, yang berfungsi sebagai Ibu Kota administratif de facto Palestina.
Pernyataan itu menambahkan bahwa dua warga Palestina lainnya terluka dan dirawat di rumah sakit.
Tiga warga Palestina lainnya yang tewas diidentifikasi sebagai Atta Shalabi (46), Sidqi Zakarneh (29), dan Tariq Damej (29) seperti dikutip dari Middle East Eye, Jumat (9/12/2022).
Pihak berwenang Israel baru-baru ini melakukan operasi penggerebekan dan penangkapan di Tepi Barat hampir setiap malam, sering kali menyebabkan luka atau pembunuhan terhadap warga Palestina.
Menurut otoritas Israel, operasi tersebut telah menghasilkan lebih dari 2.500 penangkapan.
Banyak bentrokan mematikan terjadi di daerah Jenin dan Nablus, di mana pasukan Israel berulang kali melakukan operasi.
Kematian pada Kamis ini terjadi di tengah lonjakan kekerasan Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat tahun ini dan kebangkitan perlawanan bersenjata Palestina.
"Kebijakan menembak-untuk-membunuh" Israel telah banyak dikritik karena jumlah kematian warga Palestina di tangan pasukannya meningkat.
Menyusul kematian terbaru, jumlah warga Palestina yang tewas sejak awal tahun ini telah meningkat menjadi 217, termasuk 52 di Jalur Gaza, dan 165 di Tepi Barat. Ini menjadikan tahun 2022 salah satu tahun paling mematikan bagi warga Palestina sejak 2005.
Lebih lanjut 49 warga Palestina tewas selama pemboman Israel di Gaza pada bulan Agustus.
Sementara itu, 29 warga Israel, termasuk tentara, telah dibunuh oleh warga Palestina pada periode yang sama, jumlah tertinggi sejak 2008.
Pembunuhan terhadap Diaa Muhammad Shafiq al-Rimawi yang berusia 17 tahun terjadi hanya beberapa jam setelah pasukan Israel membunuh tiga warga Palestina dalam serangan dini hari di kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tentara Israel menembaki beberapa pemuda Palestina di dekat Ramallah, yang berfungsi sebagai Ibu Kota administratif de facto Palestina.
Pernyataan itu menambahkan bahwa dua warga Palestina lainnya terluka dan dirawat di rumah sakit.
Tiga warga Palestina lainnya yang tewas diidentifikasi sebagai Atta Shalabi (46), Sidqi Zakarneh (29), dan Tariq Damej (29) seperti dikutip dari Middle East Eye, Jumat (9/12/2022).
Pihak berwenang Israel baru-baru ini melakukan operasi penggerebekan dan penangkapan di Tepi Barat hampir setiap malam, sering kali menyebabkan luka atau pembunuhan terhadap warga Palestina.
Menurut otoritas Israel, operasi tersebut telah menghasilkan lebih dari 2.500 penangkapan.
Banyak bentrokan mematikan terjadi di daerah Jenin dan Nablus, di mana pasukan Israel berulang kali melakukan operasi.
Kematian pada Kamis ini terjadi di tengah lonjakan kekerasan Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat tahun ini dan kebangkitan perlawanan bersenjata Palestina.
"Kebijakan menembak-untuk-membunuh" Israel telah banyak dikritik karena jumlah kematian warga Palestina di tangan pasukannya meningkat.
Menyusul kematian terbaru, jumlah warga Palestina yang tewas sejak awal tahun ini telah meningkat menjadi 217, termasuk 52 di Jalur Gaza, dan 165 di Tepi Barat. Ini menjadikan tahun 2022 salah satu tahun paling mematikan bagi warga Palestina sejak 2005.
Lebih lanjut 49 warga Palestina tewas selama pemboman Israel di Gaza pada bulan Agustus.
Sementara itu, 29 warga Israel, termasuk tentara, telah dibunuh oleh warga Palestina pada periode yang sama, jumlah tertinggi sejak 2008.
(ian)