AS Ketir-ketir Disalip China soal Jumlah Hulu Ledak Nuklir pada ICBM

Jum'at, 09 Desember 2022 - 09:11 WIB
loading...
AS Ketir-ketir Disalip...
Militer China ketir-ketir jumlah hulu ledak nuklir pada rudal balistik antarbenua (ICBM)-nya diungguli China. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mulai khawatir tidak lagi menikmati keunggulan atas China dalam jumlah hulu ledak nuklir yang dipasang pada rudal balistik antarbenua (ICBM).

Kekhawatiran itu disuarakan Komando Strategis (STRATCOM), cabang militer yang mengawasi persenjataan nuklir AS.

STRATCOM baru-baru ini mengirimkan determinasi yang diklasifikasikan kepada Kongres sesuai dengan klausul dalam Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional tahun fiskal 2022, yang mewajibkan pemberitahuan Kongres jika China mengambil alih AS dalam setidaknya satu dari tiga komponen terkait persediaan ICBM-nya.

James Inhofe, politisi Partai Republik di Komite Angkatan Bersenjata Senat, mendorong Pentagon untuk mendeklasifikasi determinsi tersebut sebagaimana disyaratkan oleh undang-undang dalam sebuah surat yang dikirim hari Senin kepada komandan STRATCOM Laksamana Charles Richard.



“Kami hanya melihat puncak gunung es dalam hal peningkatan kekuatan militer China,” tulis Inhofe di Twitter, di mana dia memublikasikan surat tersebut.

“[Pemerintahan Joe Biden] harus terbuka dan jujur dengan rakyat Amerika tentang ancaman yang ditimbulkan Beijing terhadap tatanan global dan cara hidup kita," lanjut dia, seperti dikutip Defense News, Jumat (9/12/2022).

Mike Rogers, politisi Partai Republik yang duduk di Komite Angkatan Bersenjata Parlemen, juga menandatangani surat itu bersama anggota panel lainnya; Senator Deb Fischer, dan anggota Parlemen Doug Lamborn.

Di bawah undang-undang, STRATCOM harus memberi tahu Kongres jika China mengerahkan lebih banyak ICBM atau peluncur ICBM daripada AS.

Data yang dikumpulkan oleh Pentagon dalam laporan tahunan China dan dokumen Layanan Riset Kongres menunjukkan bahwa AS masih mempertahankan keunggulan numerik dibandingkan China dalam jumlah pengerahan ICBM dan peluncur ICBM. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kondisi tersebut tidak memicu pemberitahuan STRATCOM.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1657 seconds (0.1#10.140)