Bikin Heboh, Arab Saudi Putar Film Homoseks Tanpa Sensor

Sabtu, 03 Desember 2022 - 07:57 WIB
loading...
A A A
Sementara festival menggambarkan dirinya sebagai independen, organisasi bergantung pada dana negara dan sponsor dari perusahaan terkait pemerintah, dan dipandang sebagai cara kerajaan untuk mendorong investasi dalam industri film dan televisi.

Tahun ini, Riyadh mengumumkan potongan tunai 40% untuk produksi film, dan bersamaan dengan pemutaran, festival akan mengadakan konferensi untuk mempromosikan sektor tersebut, bernama Red Sea Souk.

Penyelenggara berharap produksi Timur Tengah dan selatan global yang mungkin diabaikan dan kurang dipromosikan di festival internasional lainnya akan diberi kesempatan untuk bersinar.

Festival tahun lalu dihadiri oleh Haifaa al-Mansour, seorang sutradara wanita Arab Saudi pemenang penghargaan, yang filmnya Wadjda tahun 2012 adalah film feature pertama yang dibuat seluruhnya di negara Teluk itu.

Namun, Dana Ahmed, seorang peneliti Timur Tengah di Amnesty International, mengatakan festival tersebut harus dilihat dalam konteks pihak berwenang yang “tidak menoleransi kebebasan berekspresi”.

"Penting untuk dicatat di tengah-tengah dorongan reformis Arab Saudi bahwa tindakan keras yang terus dilakukan pihak berwenang terhadap kebebasan berekspresi berarti bahwa setiap orang berisiko dipenjara selama beberapa dekade karena kebebasan berbicara mereka," katanya.
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1459 seconds (0.1#10.140)