Perang 9 Bulan, 16.000 Rudal Rusia Hujani Ukraina
loading...
A
A
A
KIEV - Lebih dari 16.000 rudal Rusia telah menghujani Ukraina sejak perang dimulai sembilan bulan lalu.
Data itu dipaparkan Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov. Menurutnya, invasi Moskow mayoritas menargetkan sipil.
“Selama sembilan bulan terakhir, Rusia telah meluncurkan lebih dari 16.000 serangan rudal ke Ukraina. 97% target Rusia adalah sipil. Kami berperang melawan negara teroris,” kata Reznikov, yang membagikan rincian serangan Moskow di Twitter, sebagaimana dikutip Ukrinform, Selasa (29/11/2022).
Namun demikian, kata Rzenikov, Ukraina akan memenangkan perang dan membawa para penjahat perang ke pengadilan.
Menurut infografis yang di-posting oleh Reznikov, berikut rincian serangan misil Rusia ke Ukraina sejak awal invasi akhir Februari lalu:
-Lebih dari 12.300 serangan rudal di daerah pinggiran kota dan desa-desa
-Sekitar 1.900 serangan rudal di rumah-rumah penduduk
-Sekitar 500 serangan rudal di objek militer
-Sekitar 250 serangan rudal di infrastruktur transportasi
-Sekitar 220 serangan rudal di infrastruktur energi
-Sekitar 800 serangan rudal di target-target lainnya
Militer Rusia belum memberikan data total serangan rudal sejak perang dimulai sebagai pembanding data yang dipaparkan Ukraina.
Pasokan bantuan senjata Barat juga terus mengalir ke Kiev untuk melawan invasi Moskow. Yang terbaru, Inggris mengirim rudal canggih Brimstone 2 yang bisa membantu pasukan Kiev memburu tank tempur Moskow.
Meski sudah lebih dari sembilan pulang, tak ada tanda-tanda perang Rusia di Ukraina akan diakhiri.
Militer Ukraina bahkan melaporkan Moskow telah mengirim sebuah kapal perang bersenjata rudal jelajah Kalibr ke Laut Hitam, membuat Kiev siaga terhadap serangan besar-besaran terbaru Rusia,
Juru bicara militer Kiev, Natalia Gumeniuk, mengatakan kehadiran kapal perang itu mengindikasikan persiapan sedang dilakukan oleh Rusia untuk meluncurkan gelombang baru serangan rudal terhadap jaringan energi Ukraina.
"Kemungkinan besar awal pekan ini akan ditandai dengan serangan seperti itu," katanya, seperti dikutip The Telegraph.
Dengan suhu yang turun di bawah nol derajat Ceslsius, serangan Rusia yang berulang kali membuat jaringan energi Ukraina tertatih-tatih di ambang kehancuran, dan mengganggu pasokan listrik dan air ke jutaan orang selama beberapa pekan terakhir.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan minggu yang akan datang bisa sama sulitnya dengan yang telah berlalu saat Rusia bersiap untuk melancarkan serangan baru.
“Kami memahami bahwa teroris sedang merencanakan serangan baru. Kami mengetahui fakta ini,” kata Zelensky dalam pidato Minggu malam.
"Dan selama mereka memiliki misil, sayangnya, mereka tidak akan tenang," ujarnya.
"Pasukan pertahanan kita sedang bersiap-siap. Seluruh negeri sedang bersiap-siap,” kata Zelensky. “Kami telah mengerjakan semua skenario, termasuk dengan mitra kami," imbuh dia.
Data itu dipaparkan Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov. Menurutnya, invasi Moskow mayoritas menargetkan sipil.
“Selama sembilan bulan terakhir, Rusia telah meluncurkan lebih dari 16.000 serangan rudal ke Ukraina. 97% target Rusia adalah sipil. Kami berperang melawan negara teroris,” kata Reznikov, yang membagikan rincian serangan Moskow di Twitter, sebagaimana dikutip Ukrinform, Selasa (29/11/2022).
Namun demikian, kata Rzenikov, Ukraina akan memenangkan perang dan membawa para penjahat perang ke pengadilan.
Menurut infografis yang di-posting oleh Reznikov, berikut rincian serangan misil Rusia ke Ukraina sejak awal invasi akhir Februari lalu:
-Lebih dari 12.300 serangan rudal di daerah pinggiran kota dan desa-desa
-Sekitar 1.900 serangan rudal di rumah-rumah penduduk
-Sekitar 500 serangan rudal di objek militer
-Sekitar 250 serangan rudal di infrastruktur transportasi
-Sekitar 220 serangan rudal di infrastruktur energi
-Sekitar 800 serangan rudal di target-target lainnya
Militer Rusia belum memberikan data total serangan rudal sejak perang dimulai sebagai pembanding data yang dipaparkan Ukraina.
Pasokan bantuan senjata Barat juga terus mengalir ke Kiev untuk melawan invasi Moskow. Yang terbaru, Inggris mengirim rudal canggih Brimstone 2 yang bisa membantu pasukan Kiev memburu tank tempur Moskow.
Meski sudah lebih dari sembilan pulang, tak ada tanda-tanda perang Rusia di Ukraina akan diakhiri.
Militer Ukraina bahkan melaporkan Moskow telah mengirim sebuah kapal perang bersenjata rudal jelajah Kalibr ke Laut Hitam, membuat Kiev siaga terhadap serangan besar-besaran terbaru Rusia,
Juru bicara militer Kiev, Natalia Gumeniuk, mengatakan kehadiran kapal perang itu mengindikasikan persiapan sedang dilakukan oleh Rusia untuk meluncurkan gelombang baru serangan rudal terhadap jaringan energi Ukraina.
"Kemungkinan besar awal pekan ini akan ditandai dengan serangan seperti itu," katanya, seperti dikutip The Telegraph.
Dengan suhu yang turun di bawah nol derajat Ceslsius, serangan Rusia yang berulang kali membuat jaringan energi Ukraina tertatih-tatih di ambang kehancuran, dan mengganggu pasokan listrik dan air ke jutaan orang selama beberapa pekan terakhir.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan minggu yang akan datang bisa sama sulitnya dengan yang telah berlalu saat Rusia bersiap untuk melancarkan serangan baru.
“Kami memahami bahwa teroris sedang merencanakan serangan baru. Kami mengetahui fakta ini,” kata Zelensky dalam pidato Minggu malam.
"Dan selama mereka memiliki misil, sayangnya, mereka tidak akan tenang," ujarnya.
"Pasukan pertahanan kita sedang bersiap-siap. Seluruh negeri sedang bersiap-siap,” kata Zelensky. “Kami telah mengerjakan semua skenario, termasuk dengan mitra kami," imbuh dia.
(min)