Ditekan AS, WHO Dilaporkan Bersiap Umumkan Nama Baru Monkeypox

Rabu, 23 November 2022 - 19:15 WIB
loading...
Ditekan AS, WHO Dilaporkan Bersiap Umumkan Nama Baru Monkeypox
Ditekan AS, WHO dilaporkan bersiap umumkan nama baru cacar monyet atau monkeypox. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan segera mengumumkan nama baru bagi penyakit cacar monyet atau monkeypox yang berubah menjadi MPOX seperti dilaporkan Politico yang mengutip sumber anonim. Keputusan itu dilaporkan diambil menyusul tekanan dari Washington.

"Penggantian nama penyakit itu bisa diumumkan paling cepat Rabu," tulis Politico yang dikutip Russia Today, Rabu (23/11/2022).

Outlet tersebut melaporkan bahwa anggota pemerintahan Biden telah mengancam tindakan sepihak kecuali WHO bertindak cepat.



Penyakit ini menarik perhatian media global tahun ini setelah mempengaruhi puluhan ribu orang di Amerika Utara dan Eropa. Meskipun secara teknis bukan infeksi menular seksual, penyakit ini sebagian besar menyebar melalui kontak kulit dan mukosa, dan sangat mempengaruhi pria gay.

Data WHO menunjukkan bahwa sebagian besar kasus yang tercatat terjadi di sebuah pesta dengan kontak seksual.

Pejabat Amerika Serikat (AS) telah mengklaim bahwa nama monkeypox menghambat upaya vaksinasi, terutama di kalangan orang kulit berwarna.



Virus ini pertama kali diidentifikasi pada monyet kera pada akhir 1950-an, yang menjadi pemberian nama penyakit itu. Patogen ini dikaitkan dengan penyakit manusia hanya pada tahun 1970 di tempat yang sekarang menjadi Republik Demokratik Kongo, dan secara historis tetap endemik di Afrika Barat dan Tengah.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengakui bahwa stigmatisasi adalah masalah serius untuk pencegahan cacar monyet ketika secara terbuka membahas wabah tahun ini.

Hingga November, WHO telah mencatat hampir 80.000 kasus yang dikonfirmasi dan 50 kematian sejak awal tahun. Dalam kasus di mana diketahui status pasien HIV, 38% adalah HIV-positif. Epidemi saat ini tampaknya sedang menurun.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2018 seconds (0.1#10.140)