Boris Johnson: Masih Terlalu Dini Cabut Penguncian di Inggris
loading...
A
A
A
LONDON - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan, masih terlalu dini untuk mengangkat langkah-langkah penguncian di Inggris. Johnson mengatakan, ada tanda-tanda bahwa Inggris telah melewati puncak dan Inggris berada pada titik risiko maksimum.
Johnson, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (28/4/2020), mengatakan pemerintah Inggris akan mencabut penguncian ketika benar-benar yakin bahwa gelombang kedua infeksi Covid-19 tidak akan datang.
"Kami juga harus mengakui risiko gelombang kedua dan membiarkan tingkat reproduksi kembali lebih dari satu. Itu tidak hanya akan menjadi gelombang baru kematian dan penyakit, tetapi juga bencana ekonomi dan kita akan dipaksa sekali lagi untuk menginjak rem di seluruh negara dan seluruh ekonomi, dan menerapkan kembali pembatasan," ucapnya.
Dia menuturkan tidak akan mengambil langkah-langkah tergesa-gesa, khususnya terkait dengan penguncian wilayah di Negeri Tiga Singa itu, dengan menuturkan keselamatan warga adalah nomor satu.
"Saya menolak untuk membuang semua upaya dan pengorbanan rakyat Inggris. Saya tahu ini sulit. Saya ingin ekonomi bergerak secepat yang saya bisa. Tetapi saya menolak untuk membuang pengorbanan rakyat Inggris. Keputusan ini akan diambil dengan transparansi semaksimal mungkin," tukasnya.
Johnson, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (28/4/2020), mengatakan pemerintah Inggris akan mencabut penguncian ketika benar-benar yakin bahwa gelombang kedua infeksi Covid-19 tidak akan datang.
"Kami juga harus mengakui risiko gelombang kedua dan membiarkan tingkat reproduksi kembali lebih dari satu. Itu tidak hanya akan menjadi gelombang baru kematian dan penyakit, tetapi juga bencana ekonomi dan kita akan dipaksa sekali lagi untuk menginjak rem di seluruh negara dan seluruh ekonomi, dan menerapkan kembali pembatasan," ucapnya.
Dia menuturkan tidak akan mengambil langkah-langkah tergesa-gesa, khususnya terkait dengan penguncian wilayah di Negeri Tiga Singa itu, dengan menuturkan keselamatan warga adalah nomor satu.
"Saya menolak untuk membuang semua upaya dan pengorbanan rakyat Inggris. Saya tahu ini sulit. Saya ingin ekonomi bergerak secepat yang saya bisa. Tetapi saya menolak untuk membuang pengorbanan rakyat Inggris. Keputusan ini akan diambil dengan transparansi semaksimal mungkin," tukasnya.
(esn)