Bos Perusahaan Listrik Desak Warga Tinggalkan Ukraina, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
KIEV - Warga Ukraina harus mempertimbangkan meninggalkan negara itu untuk mengurangi beban pada jaringan listrik yang rusak.
Kepala utilitas listrik swasta terbesar Ukraina, DTEK Holding, Maksim Timchenko, menyerukan hal itu saat wawancara dengan BBC yang ditayangkan Sabtu (19/11/2022).
“Jika mereka dapat menemukan tempat tinggal alternatif untuk tiga atau empat bulan lagi, itu akan sangat membantu sistem,” ujar Timchenko.
Dia juga mendesak rekan senegaranya mengkonsumsi lebih sedikit listrik. Dia menjelaskan bahwa surplus diperlukan untuk fasilitas infrastruktur dan rumah sakit yang penting.
Selama beberapa pekan terakhir, sistem energi Ukraina berulang kali menjadi sasaran serangan militer Rusia, yang memicu pemadaman bergilir dan darurat.
“Jika Anda mengkonsumsi lebih sedikit, maka rumah sakit dengan tentara yang terluka akan memiliki pasokan listrik yang terjamin. Ini adalah bagaimana dapat dijelaskan bahwa dengan mengkonsumsi lebih sedikit atau pergi, mereka juga berkontribusi pada orang lain,” papar Timchenko.
Pernyataan itu rupanya dianggap terlalu memprihatinkan bagi masyarakat umum. Kementerian Energi Ukraina turun tangan meyakinkan orang-orang bahwa situasi dengan pasokan listrik masih terkendali dan tidak perlu meninggalkan negara.
“Menyangkal pernyataan panik yang disebarkan jejaring sosial dan media online, kami meyakinkan Anda bahwa situasi pasokan energi sulit, tetapi terkendali,” papar pernyataan Kementerian Energi Ukraina.
Kepala utilitas listrik swasta terbesar Ukraina, DTEK Holding, Maksim Timchenko, menyerukan hal itu saat wawancara dengan BBC yang ditayangkan Sabtu (19/11/2022).
“Jika mereka dapat menemukan tempat tinggal alternatif untuk tiga atau empat bulan lagi, itu akan sangat membantu sistem,” ujar Timchenko.
Dia juga mendesak rekan senegaranya mengkonsumsi lebih sedikit listrik. Dia menjelaskan bahwa surplus diperlukan untuk fasilitas infrastruktur dan rumah sakit yang penting.
Selama beberapa pekan terakhir, sistem energi Ukraina berulang kali menjadi sasaran serangan militer Rusia, yang memicu pemadaman bergilir dan darurat.
“Jika Anda mengkonsumsi lebih sedikit, maka rumah sakit dengan tentara yang terluka akan memiliki pasokan listrik yang terjamin. Ini adalah bagaimana dapat dijelaskan bahwa dengan mengkonsumsi lebih sedikit atau pergi, mereka juga berkontribusi pada orang lain,” papar Timchenko.
Pernyataan itu rupanya dianggap terlalu memprihatinkan bagi masyarakat umum. Kementerian Energi Ukraina turun tangan meyakinkan orang-orang bahwa situasi dengan pasokan listrik masih terkendali dan tidak perlu meninggalkan negara.
“Menyangkal pernyataan panik yang disebarkan jejaring sosial dan media online, kami meyakinkan Anda bahwa situasi pasokan energi sulit, tetapi terkendali,” papar pernyataan Kementerian Energi Ukraina.