Jepang Tetap Bantu 19 Negara yang Tidak Turut Mengecam Rusia
loading...
A
A
A
TOKYO - Kementerian Keuangan Jepang menyatakan keputusan telah dibuat untuk mengalokasikan bantuan ke lebih dari selusin negara yang tidak memiliki sikap resmi seperti Tokyo terhadap operasi militer Rusia.
Jepang merupakan negara yang mengecam operasi khusus Rusia di Ukraina.
“Sebagai bagian dari program bantuan pembangunan resmi (ODA) Jepang, bantuan akan dikirim ke 19 negara yang tidak mendukung kecaman Rusia di PBB,” papar laporan media lokal Jepang.
Secara khusus, pemerintah Jepang akan mengalokasikan bantuan ke Laos sebesar 2,9 miliar yen (USD20 juta), Vietnam 1,7 miliar yen (USD12 juta), Iran 1,6 miliar yen (USD11 juta), serta negara-negara lain dengan total 12,8 miliar yen (USD91 juta).
Menurut laporan tersebut, Kementerian Keuangan Jepang berpendapat alokasi bantuan ini harus ditinjau ulang.
Meski demikian, Kementerian Luar Negeri Jepang yang membantu penyaluran dana melihat tidak ada inkonsistensi dalam alokasi bantuan kepada negara-negara tersebut, karena termasuk dukungan kepada lembaga swadaya masyarakat dan keputusan memberikan dukungan dibuat atas dasar signifikansi diplomatik dan perkembangan dari bantuan kemanusiaan.
Sejak awal operasi militer Rusia di Ukraina, Jepang menjatuhkan sanksi terhadap lebih dari 900 individu Rusia dan 280 perusahaan dan organisasi Rusia, serta 11 bank.
Jepang menjadi salah satu negara paling aktif dalam tindakan melawan Rusia. Sikap Jepang itu membuat Rusia memasukkan Tokyo dalam daftar negara yang tidak bersahabat dengan Moskow.
Jepang merupakan negara yang mengecam operasi khusus Rusia di Ukraina.
“Sebagai bagian dari program bantuan pembangunan resmi (ODA) Jepang, bantuan akan dikirim ke 19 negara yang tidak mendukung kecaman Rusia di PBB,” papar laporan media lokal Jepang.
Secara khusus, pemerintah Jepang akan mengalokasikan bantuan ke Laos sebesar 2,9 miliar yen (USD20 juta), Vietnam 1,7 miliar yen (USD12 juta), Iran 1,6 miliar yen (USD11 juta), serta negara-negara lain dengan total 12,8 miliar yen (USD91 juta).
Menurut laporan tersebut, Kementerian Keuangan Jepang berpendapat alokasi bantuan ini harus ditinjau ulang.
Meski demikian, Kementerian Luar Negeri Jepang yang membantu penyaluran dana melihat tidak ada inkonsistensi dalam alokasi bantuan kepada negara-negara tersebut, karena termasuk dukungan kepada lembaga swadaya masyarakat dan keputusan memberikan dukungan dibuat atas dasar signifikansi diplomatik dan perkembangan dari bantuan kemanusiaan.
Sejak awal operasi militer Rusia di Ukraina, Jepang menjatuhkan sanksi terhadap lebih dari 900 individu Rusia dan 280 perusahaan dan organisasi Rusia, serta 11 bank.
Jepang menjadi salah satu negara paling aktif dalam tindakan melawan Rusia. Sikap Jepang itu membuat Rusia memasukkan Tokyo dalam daftar negara yang tidak bersahabat dengan Moskow.
(sya)