Tegang, Jet Tempur Rusia Terbang dalam Jarak 73 Meter dari Kapal NATO
loading...
A
A
A
BRUSSELS - NATO mengatakan jet tempur Rusia mendatangi dan terbang beberapa meter dari kapalnya di Laut Baltik pada Kamis lalu. NATO pun memperingatkan insiden itu meningkatkan risiko salah perhitungan, kesalahan dan kecelakaan
NATO mengatakan kapalnya sedang melakukan operasi rutin ketika dua pesawat Rusia melakukan pendekatan yang tidak aman dan tidak profesional. Pasalnya,pesawat Rusia datang dalam jarak 73 meter dari kapal dan terbang di ketinggian hanya 91 meter.
"Pada pagi hari 17 November, dua pesawat tempur Rusia melakukan pendekatan yang tidak aman dan tidak profesional terhadap Standing Nato Maritime Group 1 (SNMG1), yang sedang melakukan operasi rutin di Laut Baltik," bunyi pernyataan NATO.
"Pilot Rusia gagal menanggapi komunikasi permintaan berdiri pasukan Sekutu dan terbang melampaui kekuatan pada ketinggian 91 meter dan jarak 73 meter," sambung pernyataan itu seperti dilansir dari Metro.co.uk, Sabtu (19/11/2022.
NATO menganggap interaksi itu tidak aman dan tidak profesional karena dilakukan di area berbahaya yang diketahui, yang diaktifkan untuk pelatihan pertahanan udara, dan karena ketinggian dan kedekatan pesawat. Interaksi tersebut meningkatkan risiko salah perhitungan, kesalahan, dan kecelakaan.
“Pasukan NATO bertindak secara bertanggung jawab, memenuhi misi mereka, dengan kepatuhan penuh terhadap peraturan udara dan maritim internasional," kata NATO.
NATO lantas memperingatkan akan merespons dengan tepat setiap gangguan di masa depan di tengah ketegangan yang sangat tinggi.
"NATO akan menanggapi dengan tepat setiap gangguan terhadap aktivitas sah NATO di area yang membahayakan keselamatan pesawat, kapal, atau awaknya. NATO tidak mencari konfrontasi dan tidak menimbulkan ancaman," ancam NATO.
Kremlin sendiri belum secara terbuka mengomentari insiden itu.
Itu terjadi setelah dunia dalam siaga merah atas kekhawatiran rudal Rusia telah menyerang sebuah desa di Polandia awal pekan ini.
NATO mengatakan kapalnya sedang melakukan operasi rutin ketika dua pesawat Rusia melakukan pendekatan yang tidak aman dan tidak profesional. Pasalnya,pesawat Rusia datang dalam jarak 73 meter dari kapal dan terbang di ketinggian hanya 91 meter.
"Pada pagi hari 17 November, dua pesawat tempur Rusia melakukan pendekatan yang tidak aman dan tidak profesional terhadap Standing Nato Maritime Group 1 (SNMG1), yang sedang melakukan operasi rutin di Laut Baltik," bunyi pernyataan NATO.
"Pilot Rusia gagal menanggapi komunikasi permintaan berdiri pasukan Sekutu dan terbang melampaui kekuatan pada ketinggian 91 meter dan jarak 73 meter," sambung pernyataan itu seperti dilansir dari Metro.co.uk, Sabtu (19/11/2022.
NATO menganggap interaksi itu tidak aman dan tidak profesional karena dilakukan di area berbahaya yang diketahui, yang diaktifkan untuk pelatihan pertahanan udara, dan karena ketinggian dan kedekatan pesawat. Interaksi tersebut meningkatkan risiko salah perhitungan, kesalahan, dan kecelakaan.
“Pasukan NATO bertindak secara bertanggung jawab, memenuhi misi mereka, dengan kepatuhan penuh terhadap peraturan udara dan maritim internasional," kata NATO.
NATO lantas memperingatkan akan merespons dengan tepat setiap gangguan di masa depan di tengah ketegangan yang sangat tinggi.
"NATO akan menanggapi dengan tepat setiap gangguan terhadap aktivitas sah NATO di area yang membahayakan keselamatan pesawat, kapal, atau awaknya. NATO tidak mencari konfrontasi dan tidak menimbulkan ancaman," ancam NATO.
Kremlin sendiri belum secara terbuka mengomentari insiden itu.
Itu terjadi setelah dunia dalam siaga merah atas kekhawatiran rudal Rusia telah menyerang sebuah desa di Polandia awal pekan ini.