Mengenal Raja William I Sang Penakluk Kerajaan Inggris
loading...
A
A
A
LONDON - Raja William adalah salah satu warga bangsa Normandia yang berhasil menaklukan Kerajaan Inggris dan menjadi Raja Inggris pertama yang berasal dari bangsa lain. Dia memimpin Inggris selama 21 tahun, sejak 1066 hingga 1087.
Sebenarnya William bukan orang asli bangsa Normandia, hanya saja ia adalah anak di luar nikah dari Robert I dan Herleva yang dibesarkan di Normandia.
Sejak Ayahnya meninggal, William yang berumur 8 tahun pun sudah diberi tahta sebagai Adipati atau Pangeran Normandia, sehingga ia turut aktif dalam pertempuran di kerajaan sekitar Normandia.
Penaklukan William terjadi setelah Raja Edward meninggal dunia pada 1035. William mengaku bahwa Raja Edward telah berjanji menunjuknya sebagai ahli waris sekaligus penerus tahta Kerajaan Inggris.
Namun di detik-detik kematiannya, Raja Edward berubah pikiran dan menunjuk Harold Godwinson, sepupu William sebagai ahli waris sekaligus penerus tahta Raja Inggris.
Peristiwa itulah yang menjadi pemicu invasi Normandia ke Inggris sebagai bentuk kekecewaan William terhadap keputusan tersebut.
Merasa dikhianati, William bersama pasukannya pun berusaha merebut kembali tahta Raja Inggris dengan menginvasi, menyerang, menjajah Inggris sepanjang tahun 1066, melalui berbagai pertempuran, di antaranya:
1. Pertempuran Gerbang Fulford
Pertempuran yang terjadi di Gerbang Fulford pada 26 September 1066 melibatkan tentara Viking dari Hardrada dan pemberontak yang dipimpin oleh Tostig.
Mulanya, para pemberontak ingin pergi ke York. Namun di tengah perjalanan, tepatnya di Riccal mereka dikepung.
Pertempuran pun tak terhindarkan, tetapi kemenangan berpihak pada William, sebab saat itu sang musuh tidak pandai dalam menggunakan panah.
2. Pertempuran Stamford Bridge
Pertempuran yang terjadi di Jembatan Stamford Yorkshire pada 1066 melibatkan pasukan Viking dan Anglo Saxon. Pertempuran ini adalah salah satu percobaan invasi Viking ke Inggris Utara.
Di pertempuran ini Raja Norwegia Harald Hardrada dan Tostig pun tewas terbunuh oleh tentara Harold Godwinson.
Pertempuran ini diakhiri dengan kemenangan Harold, sehingga ia tetap pada tahtanya, yakni sebagai Raja Harold II
3. Pertempuran Hastings
Pertempuran yang terjadi di Hastings pada 13 Oktober 1066, melibatkan pasukan Raja Harold II dan pasukan William.
Mulanya, pertempuran ini terjadi akibat penyerangan William, setelah berhasil menginvasi Pevensey, Inggris.
Pasukan William berhasil menewaskan Harold dengan memanah matanya. Akhir pertempurannya ditutup dengan pembangunan kastil sebagai tanda kemenangan William dalam merebut Hasting.
Dengan demikian tahta Raja Harold diambil oleh William Sang Penakluk. Ia menjadi Raja Inggris selama 21 tahun, sejak 1066 sampai akhir hayatnya.
Penulis: MG/Afridha Khalila
Sebenarnya William bukan orang asli bangsa Normandia, hanya saja ia adalah anak di luar nikah dari Robert I dan Herleva yang dibesarkan di Normandia.
Sejak Ayahnya meninggal, William yang berumur 8 tahun pun sudah diberi tahta sebagai Adipati atau Pangeran Normandia, sehingga ia turut aktif dalam pertempuran di kerajaan sekitar Normandia.
Penaklukan William terjadi setelah Raja Edward meninggal dunia pada 1035. William mengaku bahwa Raja Edward telah berjanji menunjuknya sebagai ahli waris sekaligus penerus tahta Kerajaan Inggris.
Namun di detik-detik kematiannya, Raja Edward berubah pikiran dan menunjuk Harold Godwinson, sepupu William sebagai ahli waris sekaligus penerus tahta Raja Inggris.
Peristiwa itulah yang menjadi pemicu invasi Normandia ke Inggris sebagai bentuk kekecewaan William terhadap keputusan tersebut.
Merasa dikhianati, William bersama pasukannya pun berusaha merebut kembali tahta Raja Inggris dengan menginvasi, menyerang, menjajah Inggris sepanjang tahun 1066, melalui berbagai pertempuran, di antaranya:
1. Pertempuran Gerbang Fulford
Pertempuran yang terjadi di Gerbang Fulford pada 26 September 1066 melibatkan tentara Viking dari Hardrada dan pemberontak yang dipimpin oleh Tostig.
Mulanya, para pemberontak ingin pergi ke York. Namun di tengah perjalanan, tepatnya di Riccal mereka dikepung.
Pertempuran pun tak terhindarkan, tetapi kemenangan berpihak pada William, sebab saat itu sang musuh tidak pandai dalam menggunakan panah.
2. Pertempuran Stamford Bridge
Pertempuran yang terjadi di Jembatan Stamford Yorkshire pada 1066 melibatkan pasukan Viking dan Anglo Saxon. Pertempuran ini adalah salah satu percobaan invasi Viking ke Inggris Utara.
Di pertempuran ini Raja Norwegia Harald Hardrada dan Tostig pun tewas terbunuh oleh tentara Harold Godwinson.
Pertempuran ini diakhiri dengan kemenangan Harold, sehingga ia tetap pada tahtanya, yakni sebagai Raja Harold II
3. Pertempuran Hastings
Pertempuran yang terjadi di Hastings pada 13 Oktober 1066, melibatkan pasukan Raja Harold II dan pasukan William.
Mulanya, pertempuran ini terjadi akibat penyerangan William, setelah berhasil menginvasi Pevensey, Inggris.
Pasukan William berhasil menewaskan Harold dengan memanah matanya. Akhir pertempurannya ditutup dengan pembangunan kastil sebagai tanda kemenangan William dalam merebut Hasting.
Dengan demikian tahta Raja Harold diambil oleh William Sang Penakluk. Ia menjadi Raja Inggris selama 21 tahun, sejak 1066 sampai akhir hayatnya.
Penulis: MG/Afridha Khalila
(sya)