Israel Menyerah pada Tekanan AS untuk Bantu Ukraina
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mendorong Israel ke dalam satu kali kesepakatan untuk memberi Ukraina "materi strategis" misterius beberapa pekan lalu.
Surat kabar Israel Haaretz mengungkapkan hal itu pada Kamis (17/11/2022). Tel Aviv dilaporkan ingin rincian kesepakatan dirahasiakan untuk menghindari kejengkelan Rusia.
Mengutip tiga "pejabat diplomatik senior Eropa", Haaretz melaporkan Washington mendekati pemerintah Israel beberapa pekan lalu.
AS menekan Israel untuk memasok baterai anti-pesawat ke Ukraina. Meski Israel menolak permintaan itu, mereka untuk mendanai “materi strategis” sebagai gantinya.
“Beberapa juta dolar ditransfer ke negara anggota NATO yang sangat terlibat dalam memasok peralatan militer ke Ukraina," ungkap laporan itu.
Negara itu kemudian membeli bahan-bahan tersebut dan mengirimkannya ke Ukraina.
Sumber Haaretz menuntut agar sifat dari materi ini dirahasiakan, sementara Tel Aviv meminta semua pihak yang terlibat dalam kesepakatan untuk tidak mengungkapkannya secara terbuka, "agar tidak membuat marah (Presiden Rusia Vladimir) Putin."
Laporan Haaretz tidak menyebutkan nama anggota NATO yang terlibat dalam kesepakatan itu. Namun, itu menyerupai kesepakatan pasar abu-abu sebelumnya yang melibatkan Polandia.
Surat kabar Israel Haaretz mengungkapkan hal itu pada Kamis (17/11/2022). Tel Aviv dilaporkan ingin rincian kesepakatan dirahasiakan untuk menghindari kejengkelan Rusia.
Mengutip tiga "pejabat diplomatik senior Eropa", Haaretz melaporkan Washington mendekati pemerintah Israel beberapa pekan lalu.
AS menekan Israel untuk memasok baterai anti-pesawat ke Ukraina. Meski Israel menolak permintaan itu, mereka untuk mendanai “materi strategis” sebagai gantinya.
“Beberapa juta dolar ditransfer ke negara anggota NATO yang sangat terlibat dalam memasok peralatan militer ke Ukraina," ungkap laporan itu.
Negara itu kemudian membeli bahan-bahan tersebut dan mengirimkannya ke Ukraina.
Sumber Haaretz menuntut agar sifat dari materi ini dirahasiakan, sementara Tel Aviv meminta semua pihak yang terlibat dalam kesepakatan untuk tidak mengungkapkannya secara terbuka, "agar tidak membuat marah (Presiden Rusia Vladimir) Putin."
Laporan Haaretz tidak menyebutkan nama anggota NATO yang terlibat dalam kesepakatan itu. Namun, itu menyerupai kesepakatan pasar abu-abu sebelumnya yang melibatkan Polandia.