Turki Tuding Ekstremis Kurdi Dalang Serangan Bom, 22 Orang Ditahan

Senin, 14 November 2022 - 16:00 WIB
loading...
A A A
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan tahun ini bahwa Turki akan kembali menargetkan YPG.

PKK telah memimpin pemberontakan melawan negara Turki sejak 1984 dan lebih dari 40.000 orang tewas dalam bentrokan.

PKK dianggap sebagai organisasi teroris oleh Turki, Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS).

Kecaman atas serangan itu dan belasungkawa bagi para korban mengalir dari beberapa negara termasuk Amerika Serikat, Uni Eropa, Mesir, Ukraina, dan Yunani.

Otoritas Turki mengaitkan dukungan untuk YPG oleh Washington dan lainnya dengan ledakan itu.

Direktur komunikasi kepresidenan, Fahrettin Altun, mengatakan serangan semacam itu “adalah hasil langsung dan tidak langsung dari dukungan yang diberikan beberapa negara kepada organisasi teroris.”

Soylu menyamakan belasungkawa AS dengan "pembunuh yang tiba sebagai salah satu yang pertama di tempat kejadian."

(sya)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1823 seconds (0.1#10.140)