Bom Bunuh Diri Istanbul Tewaskan 6 Orang, Turki Duga Pelakunya Perempuan
loading...
A
A
A
ISTANBUL - Korban tewas dalam ledakan hebat akibat bom bunuh diri di area jalan perbelanjaan yang sibuk di Istanbul, Turki , pada hari Minggu telah bertambah menjadi enam orang.
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa pelaku bom bunuh diri itu diduga perempuan.
"Kami percaya bahwa itu adalah aksi teroris yang dilakukan oleh seorang penyerang, yang kami anggap sebagai seorang perempuan, yang meledakkan bom tersebut," katanya, seperti dikutip AFP, Senin (14/11/2022).
Sebelumnya, korban tewas dalam ledakan tersebut adalah empat orang dan puluhan lainnya terluka. Namun, informasi terbaru dari otoritas Istanbul menyebutkan korban meninggal telah bertambah menjadi enam orang.
Polisi telah menutup area di sekitar Istiklal, di mana terdapat kerumunan padat pada Minggu sore, dan helikopter terbang di atas pusat kota saat sirene berbunyi.
“Saya berada 50-55 meter, tiba-tiba terdengar suara ledakan. Saya melihat tiga atau empat orang di tanah,” kata saksi mata Cemal Denizci (57) kepada AFP.
“Orang-orang berlarian dengan panik. Kebisingan itu sangat besar. Ada asap hitam,” katanya lagi.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk apa yang dia sebut sebagai "serangan keji".
"Mungkin salah jika kami mengatakan dengan pasti bahwa ini adalah teror, tetapi menurut tanda-tanda pertama...ada bau terorisme di sana," kata Erdogan kepada wartawan saat konferensi pers.
“Upaya untuk mengambil alih Turki dan bangsa Turki melalui terorisme tidak akan mencapai tujuannya hari ini atau besok,” imbuh dia.
“Orang-orang kami dapat yakin bahwa pelaku di balik serangan itu akan dihukum sebagaimana layaknya.”
Belum ada pihak atau kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri ini.
Namun, Istanbul dan kota-kota Turki lainnya di masa lalu telah menjadi sasaran separatis Kurdi, kelompok militan Islam, dan kelompok lain, termasuk dalam serangkaian serangan pada tahun 2015 dan 2016.
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa pelaku bom bunuh diri itu diduga perempuan.
"Kami percaya bahwa itu adalah aksi teroris yang dilakukan oleh seorang penyerang, yang kami anggap sebagai seorang perempuan, yang meledakkan bom tersebut," katanya, seperti dikutip AFP, Senin (14/11/2022).
Sebelumnya, korban tewas dalam ledakan tersebut adalah empat orang dan puluhan lainnya terluka. Namun, informasi terbaru dari otoritas Istanbul menyebutkan korban meninggal telah bertambah menjadi enam orang.
Polisi telah menutup area di sekitar Istiklal, di mana terdapat kerumunan padat pada Minggu sore, dan helikopter terbang di atas pusat kota saat sirene berbunyi.
“Saya berada 50-55 meter, tiba-tiba terdengar suara ledakan. Saya melihat tiga atau empat orang di tanah,” kata saksi mata Cemal Denizci (57) kepada AFP.
“Orang-orang berlarian dengan panik. Kebisingan itu sangat besar. Ada asap hitam,” katanya lagi.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk apa yang dia sebut sebagai "serangan keji".
"Mungkin salah jika kami mengatakan dengan pasti bahwa ini adalah teror, tetapi menurut tanda-tanda pertama...ada bau terorisme di sana," kata Erdogan kepada wartawan saat konferensi pers.
“Upaya untuk mengambil alih Turki dan bangsa Turki melalui terorisme tidak akan mencapai tujuannya hari ini atau besok,” imbuh dia.
“Orang-orang kami dapat yakin bahwa pelaku di balik serangan itu akan dihukum sebagaimana layaknya.”
Belum ada pihak atau kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri ini.
Namun, Istanbul dan kota-kota Turki lainnya di masa lalu telah menjadi sasaran separatis Kurdi, kelompok militan Islam, dan kelompok lain, termasuk dalam serangkaian serangan pada tahun 2015 dan 2016.
(min)