Mantan Jenderal AS Prediksi Kegagalan Menginvasi Ukraina Bakal Picu Runtuhnya Rusia

Sabtu, 12 November 2022 - 09:33 WIB
loading...
A A A
"Itu menimbulkan ketakutan tentang konflik, tumpahan dan eskalasi dan nasionalisme. Bagaimana Anda mengelola senjata nuklir itu? Bagaimana Anda mencegah semacam negara menjadi nakal?"

Sussex mengatakan efek destabilisasi Rusia di seluruh dunia akan sangat besar.

"Ini akan sangat mengganggu stabilitas karena Anda memiliki anggota tetap Dewan Keamanan PBB, salah satu negara paling kuat di dunia... yang secara efektif menghilang atau tercabik-cabik oleh konflik sipil," katanya.

“Bisa jadi Rusia memasuki periode de-modernisasi, menjadi Korea Utara secara efektif," paparnya.

“Meningkatnya ketegangan etnis dan persaingan etnis sampai pusat tidak dapat bertahan lagi dan hal itu mulai terpecah-pecah dan Anda mendapatkan perang saudara dan perselisihan dan bencana kemanusiaan dan sebagainya," sambung Sussex.

"Bisa jadi besok, bisa dalam enam tahun dari sekarang. Itu tidak akan pernah terjadi."

Semua Jalan Menuju Crimea

Pada hari Kamis, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu memerintahkan pasukannya untuk mundur dari wilayah selatan Ukraina, termasuk kota Kherson yang dikuasai Rusia.

Mundur penuh akan secara luas dianggap sebagai kemenangan serangan balik Ukraina yang diluncurkan pada Agustus.

Hodges memperkirakan ini mungkin hanya permulaan, dan tentara Ukraina akan mendorong pasukan Rusia kembali ke posisi awal perang, kemudian membebaskan Crimea pada pertengahan tahun depan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1447 seconds (0.1#10.140)