Mantan Jenderal AS Prediksi Kegagalan Menginvasi Ukraina Bakal Picu Runtuhnya Rusia
loading...
A
A
A
"Orang China, saya pikir, mungkin melihat Siberia sambil berkata, 'Oke, itu benar-benar milik kita'. Dan saya tidak berpikir bahwa Rusia akan dapat menghentikannya," katanya.
"Tidak ada lagi yang takut dengan tentara Rusia," imbuh dia.
Hodges percaya masyarakat internasional tidak cukup memperhatikan kemungkinan runtuhnya Federasi Rusia.
Dia mengatakan sekarang adalah waktunya untuk mengajukan pertanyaan sulit untuk belajar dari kesalahan yang dibuat ketika Uni Soviet runtuh pada tahun 1991.
"Itu terjadi begitu cepat, kami terkejut," katanya.
"Banyak orang berasumsi bahwa [Rusia akan] menjadi kapitalistik, mereka akan menjadi demokratis dan semuanya akan menjadi lebih baik, dan kita tidak perlu khawatir tentang agresi Rusia lagi. Betapa naifnya kita."
Stok senjata nuklir Rusia, kata Hodges, menjadi perhatian khusus.
"Ada ribuan senjata nuklir di luar sana, dan, tentu saja, Iran akan senang mendapatkan beberapa senjata nuklir itu," ujarnya.
Sussex mengatakan ancaman nuklir juga bisa datang dari dalam negara itu sendiri.
"Di bawah skenario pecahnya Rusia, Anda bisa memiliki banyak negara bersenjata nuklir baru yang terbagi satu sama lain berdasarkan garis etnis," katanya.
"Tidak ada lagi yang takut dengan tentara Rusia," imbuh dia.
Hodges percaya masyarakat internasional tidak cukup memperhatikan kemungkinan runtuhnya Federasi Rusia.
Dia mengatakan sekarang adalah waktunya untuk mengajukan pertanyaan sulit untuk belajar dari kesalahan yang dibuat ketika Uni Soviet runtuh pada tahun 1991.
"Itu terjadi begitu cepat, kami terkejut," katanya.
"Banyak orang berasumsi bahwa [Rusia akan] menjadi kapitalistik, mereka akan menjadi demokratis dan semuanya akan menjadi lebih baik, dan kita tidak perlu khawatir tentang agresi Rusia lagi. Betapa naifnya kita."
Stok senjata nuklir Rusia, kata Hodges, menjadi perhatian khusus.
"Ada ribuan senjata nuklir di luar sana, dan, tentu saja, Iran akan senang mendapatkan beberapa senjata nuklir itu," ujarnya.
Sussex mengatakan ancaman nuklir juga bisa datang dari dalam negara itu sendiri.
"Di bawah skenario pecahnya Rusia, Anda bisa memiliki banyak negara bersenjata nuklir baru yang terbagi satu sama lain berdasarkan garis etnis," katanya.