Tentara Filipina dan Pemberontak Moro Bentrok, Tujuh Tewas

Kamis, 10 November 2022 - 17:07 WIB
loading...
A A A
Proses tersebut telah tertunda di tengah keluhan bahwa mantan pemberontak gagal menerima uang tunai yang dijanjikan dan insentif lain dari pemerintah.

"Ini sangat mengkhawatirkan karena implikasinya mengkhawatirkan bagi kami," kata Naguib Sinarimbo, menteri dalam negeri daerah otonom Bangsamoro, kepada The Associated Press seperti dikutip dari Al Araby.

"Kekhawatiran kami adalah jika ada percikan seperti ini, kekhawatiran mungkin muncul apakah proses dekomisioning akan berlanjut," imbuhnya.

Brigadir Jenderal Domingo Gobway, seorang komandan brigade tentara di Basilan, mengatakan pasukannya menindak orang-orang bersenjata yang terlibat dalam pemerasan dan intimidasi menggunakan bom rakitan.

"Di tengah kampanye militer, orang-orang bersenjata itu melarikan diri ke sebuah desa Basilan bernama Ulitan, di mana mereka dilindungi oleh gerilyawan Front Pembebasan Islam Moro," katanya.



Para pemberontak dan geng pemerasan terpaksa meninggalkan desa Ulitan pada bulan September di tengah tindakan keras militer, tetapi gerilyawan Front Pembebasan Islam Moro kembali pada hari Senin dengan senjata api mereka melanggar kesepakatan bahwa senjata api pemberontak dan senjata lainnya harus dibatasi di perkemahan Front Pembebasan Islam Moro yang diidentifikasi bersama, kata Gobway.

Pasukan mendapat kecaman di Ulitan pada hari Selasa dan Rabu, mendorong mereka untuk membalas tembakan dan mengambil tindakan untuk mengendalikan situasi, kata pejabat militer.

Mohagher Iqbal, yang memimpin gerilyawan Muslim selama bertahun-tahun melakukan pembicaraan damai dengan pemerintah, mengatakan kekerasan itu adalah insiden yang tidak diinginkan siapa pun untuk terjadi sementara hasil dari proses perdamaian sudah mulai dirasakan oleh rakyat".

Iqbal menyerukan pelepasan segera para pejuang untuk mencegah situasi meningkat dan mendesak perwakilan gencatan senjata pemerintah dan pemberontak untuk melakukan penyelidikan guna mencegah terulangnya bentrokan mematikan seperti itu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1824 seconds (0.1#10.140)