Menteri Inggris Berencana Kunjungi Taiwan, China Protes Keras

Senin, 07 November 2022 - 23:30 WIB
loading...
Menteri Inggris Berencana Kunjungi Taiwan, China Protes Keras
Ilustrasi
A A A
BEIJING - Kementerian Luar Negeri China menyatakan pada Senin (7/11/2022), bahwa Inggris harus menghentikan segala bentuk pertukaran resmi dengan Taiwan . China menyoroti rencana seorang menteri Inggris untuk mengunjungi Taiwan untuk pembicaraan perdagangan.

“Pihak berwenang Taiwan harus berhenti berkolusi dengan pasukan asing,” kata Zhao Lijian, juru bicara kementerian luar negeri China, pada konferensi pers reguler, seperti dikutip dari Reuters.



Menurutnya, China dengan tegas menentang segala bentuk pertukaran resmi antara negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan. "Kami mendesak pihak Inggris berhenti mengirim sinyal yang salah kepada pasukan separatis untuk kemerdekaan Taiwan," lanjutnya.

Sementara itu, Departemen Perdagangan Internasional Inggris mengatakan, Greg Hands, Menteri Negara untuk Perdagangan dan juga anggota parlemen, akan bertemu Tsai dan menjadi tuan rumah bersama Pembicaraan Perdagangan Inggris-Taiwan tahunan ke-25 selama kunjungan dua harinya.

"Mengunjungi Taiwan secara langsung adalah sinyal yang jelas dari komitmen Inggris untuk meningkatkan hubungan perdagangan Inggris-Taiwan. Seperti Inggris, Taiwan adalah juara perdagangan bebas dan adil yang didukung oleh sistem perdagangan global berbasis aturan," kata kantornya dalam sebuah penyataan.

Menurut kantornya, Hands juga akan bertemu dengan negosiator perdagangan utama Taiwan John Deng dan Menteri Ekonomi Wang Mei-hua.



Kementerian Ekonomi Taiwan menolak berkomentar, mengatakan bahwa pertemuan yang diaturnya tertutup untuk media.

Taiwan memandang Inggris sebagai mitra demokrasi yang berpikiran sama dan telah berbesar hati oleh kekhawatiran London atas latihan perang China baru-baru ini di dekat pulau itu dan dukungan untuk partisipasinya dalam organisasi internasional, yang sebagian besar Taiwan dikunci karena keberatan China.

Inggris, seperti Taiwan, juga mengajukan penawaran untuk bergabung dengan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik, atau CPTPP. Anggota setuju pada bulan Februari bahwa Inggris dapat melanjutkan penerapannya, karena mencari hubungan perdagangan baru setelah meninggalkan Uni Eropa.

Inggris tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan tetapi keduanya memiliki hubungan ekonomi dan informal yang dekat dan Inggris memiliki kedutaan de facto di Taipei.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1743 seconds (0.1#10.140)