AS Peringatkan Rezim Kim Jong-un Tak Akan Bertahan Hidup Jika Gunakan Nuklir
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pentagon mengeluarkan peringatan mengerikan terhadap rezim Kim Jong-un yang berkuasadi Korea Utara (Korut) jika nekat menggunakan senjata nuklir .
Peringatan yang muncul dalam dokumen Tinjauan Postur Nuklir (NPR) Amerika Serikat (AS) mengatakan rezim Kim Jong-un tidak akan bertahan hidup jika menggunakan senjata pemusnah massal tersebut.
NPR merupakan satu dari tiga dokumen kebijakan utama yang dirilis Pentagon pada hari Kamis. Dua dokumen lainnya adalah Strategi Pertahanan Nasional (NDS) dan Tinjauan Pertahanan Rudal (MDR).
Dokumen-dokumen yang dirilis Pentagon tersebut menguraikan berbagai tindakan yang diambil Amerika Serikat untuk mencegah dan mempertahankan diri dari sejumlah tantangan, termasuk yang ditimbulkan oleh China, Rusia, Iran, dan Korea Utara.
Tetapi setelah bagian kebijakan kritis administrasi Biden lainnya—Strategi Keamanan Nasional—hanya menyebutkan singkat tentang Korea Utara awal bulan ini, para pejabat AS melangkah lebih jauh dalam rilis terbaru ini, mengeluarkan ancaman langsung dan eksplisit terhadap Pyongyang.
“Strategi kami untuk Korea Utara mengakui ancaman yang ditimbulkan oleh kemampuan [senjata] nuklir, kimia, rudal, dan konvensionalnya, dan khususnya kebutuhan untuk menjelaskan kepada rezim Kim konsekuensi mengerikan jika mereka menggunakan senjata nuklir,” bunyi dokumen NPR.
"Setiap serangan nuklir oleh Korea Utara terhadap Amerika Serikat atau Sekutu dan mitranya tidak dapat diterima dan akan mengakibatkan berakhirnya rezim itu," lanjut dokumen NPR, seperti dikutip dari Newsweek, Sabtu (29/10/2022).
"Tidak ada skenario di mana rezim Kim dapat menggunakan senjata nuklir dan bertahan hidup."
Bahasa itu adalah yang paling keras dari AS, karena ketegangan antara Washington dan Pyongyang meningkat ke tingkat yang tidak terlihat sejak 2017—tahun ancaman berbahan bakar nuklir antara Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump.
Peringatan yang muncul dalam dokumen Tinjauan Postur Nuklir (NPR) Amerika Serikat (AS) mengatakan rezim Kim Jong-un tidak akan bertahan hidup jika menggunakan senjata pemusnah massal tersebut.
NPR merupakan satu dari tiga dokumen kebijakan utama yang dirilis Pentagon pada hari Kamis. Dua dokumen lainnya adalah Strategi Pertahanan Nasional (NDS) dan Tinjauan Pertahanan Rudal (MDR).
Dokumen-dokumen yang dirilis Pentagon tersebut menguraikan berbagai tindakan yang diambil Amerika Serikat untuk mencegah dan mempertahankan diri dari sejumlah tantangan, termasuk yang ditimbulkan oleh China, Rusia, Iran, dan Korea Utara.
Tetapi setelah bagian kebijakan kritis administrasi Biden lainnya—Strategi Keamanan Nasional—hanya menyebutkan singkat tentang Korea Utara awal bulan ini, para pejabat AS melangkah lebih jauh dalam rilis terbaru ini, mengeluarkan ancaman langsung dan eksplisit terhadap Pyongyang.
“Strategi kami untuk Korea Utara mengakui ancaman yang ditimbulkan oleh kemampuan [senjata] nuklir, kimia, rudal, dan konvensionalnya, dan khususnya kebutuhan untuk menjelaskan kepada rezim Kim konsekuensi mengerikan jika mereka menggunakan senjata nuklir,” bunyi dokumen NPR.
"Setiap serangan nuklir oleh Korea Utara terhadap Amerika Serikat atau Sekutu dan mitranya tidak dapat diterima dan akan mengakibatkan berakhirnya rezim itu," lanjut dokumen NPR, seperti dikutip dari Newsweek, Sabtu (29/10/2022).
"Tidak ada skenario di mana rezim Kim dapat menggunakan senjata nuklir dan bertahan hidup."
Bahasa itu adalah yang paling keras dari AS, karena ketegangan antara Washington dan Pyongyang meningkat ke tingkat yang tidak terlihat sejak 2017—tahun ancaman berbahan bakar nuklir antara Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump.