Pemimpin Chechnya Kadyrov: Rusia Perlu Lenyapkan Kota-kota Ukraina dari Muka Bumi
loading...
A
A
A
MOSKOW - Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov pada Selasa menyerukan pelenyapan kota-kota di Ukraina sebagai respons atas meningkatnya serangan balik di daerah perbatasan dan wilayah-wilayah yang telah dicaplok Rusia .
“Kami sudah mengumumkan darurat militer, tetapi mereka tidak malu, mereka menembak,” kata Kadyrov, yang merupakan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam pesan audio yang di-posting di saluran Telegram-nya.
“Saya sangat tidak puas. Respon kami lemah," kesalnya, seperti dikutip dari The Moscow Times, Rabu (26/0/2022).
“Jika sebuah peluru datang ke arah kami, wilayah kami, kami perlu melenyapkan kota-kota [Ukraina] dari muka Bumi...sehingga mereka bahkan tidak dapat berpikir untuk menembak ke arah kami," imbuh dia.
Sebagai pendukung vokal invasi Rusia ke Ukraina, Kadyrov secara teratur mengkritik militer Rusia karena gagal memenuhi seruan publiknya untuk tindakan drastis di medan perang.
Kadyrov menyerukan penggunaan senjata nuklir hasil rendah awal bulan ini ketika pasukan Rusia menarik diri dari sebuah kota strategis di tengah serangan balasan pasukan Kiev di timur laut dan selatan.
Sekitar waktu yang sama, Putin mempromosikan Kadyrov (46) menjadi kolonel jenderal, pangkat komando tertinggi ketiga dalam hierarki militer Rusia.
Dalam pesan audio Telegram-nya, Kadyrov mengatakan; "Kita tidak boleh melihat apa yang akan terjadi besok jika kita membuat keputusan", sebuh pernyataan yang mungkin mengisyaratkan seruan sebelumnya untuk penggunaan senjata nuklir.
Komentar samarnya muncul di tengah meningkatnya jumlah pejabat tinggi Rusia yang menuduh Kiev berencana menggunakan apa yang disebut "bom kotor" yang kemudian dituduhan pada Rusia sehingga dicap melakukan kejahatan perang.
Sekutu Barat Ukraina menolak klaim Moskow sebagai dalih bagi Rusia untuk meningkatkan konflik selama delapan bulan terakhir.
“Segala kemungkinan sudah dilakukan. Tidak akan ada yang lebih buruk," kata Kadyrov dalam pesan audio 13 menit.
“Kami sudah mengumumkan darurat militer, tetapi mereka tidak malu, mereka menembak,” kata Kadyrov, yang merupakan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam pesan audio yang di-posting di saluran Telegram-nya.
“Saya sangat tidak puas. Respon kami lemah," kesalnya, seperti dikutip dari The Moscow Times, Rabu (26/0/2022).
“Jika sebuah peluru datang ke arah kami, wilayah kami, kami perlu melenyapkan kota-kota [Ukraina] dari muka Bumi...sehingga mereka bahkan tidak dapat berpikir untuk menembak ke arah kami," imbuh dia.
Sebagai pendukung vokal invasi Rusia ke Ukraina, Kadyrov secara teratur mengkritik militer Rusia karena gagal memenuhi seruan publiknya untuk tindakan drastis di medan perang.
Kadyrov menyerukan penggunaan senjata nuklir hasil rendah awal bulan ini ketika pasukan Rusia menarik diri dari sebuah kota strategis di tengah serangan balasan pasukan Kiev di timur laut dan selatan.
Sekitar waktu yang sama, Putin mempromosikan Kadyrov (46) menjadi kolonel jenderal, pangkat komando tertinggi ketiga dalam hierarki militer Rusia.
Dalam pesan audio Telegram-nya, Kadyrov mengatakan; "Kita tidak boleh melihat apa yang akan terjadi besok jika kita membuat keputusan", sebuh pernyataan yang mungkin mengisyaratkan seruan sebelumnya untuk penggunaan senjata nuklir.
Komentar samarnya muncul di tengah meningkatnya jumlah pejabat tinggi Rusia yang menuduh Kiev berencana menggunakan apa yang disebut "bom kotor" yang kemudian dituduhan pada Rusia sehingga dicap melakukan kejahatan perang.
Sekutu Barat Ukraina menolak klaim Moskow sebagai dalih bagi Rusia untuk meningkatkan konflik selama delapan bulan terakhir.
“Segala kemungkinan sudah dilakukan. Tidak akan ada yang lebih buruk," kata Kadyrov dalam pesan audio 13 menit.
(min)