Zelensky Memohon Israel Gabung Ukraina dalam Perang Lawan Rusia
loading...
A
A
A
KIEV - Presiden Volodymyr Zelensky memohon kepada Israel untuk bergabung dengan Ukraina dalam perang melawan Rusia . Dia juga mengulangi permintaan untuk sistem pertahanan udara Zionis.
"Bukankah sudah waktunya bagi negara Anda untuk memilih dengan siapa Anda juga?" kata Zelensky dalam pidato video pada konferensi untuk surat kabar Israel, Haaretz, seperti dikutip Reuters, Selasa (25/10/2022).
"Apakah dengan dunia demokrasi, yang berjuang berdampingan melawan ancaman eksistensial terhadap keberadaannya? Atau dengan mereka yang menutup mata terhadap teror Rusia, bahkan ketika biaya teror yang berkelanjutan adalah penghancuran total keamanan global," lanjut Zelensky.
Israel sejatinya sudah mengecam invasi Rusia. Tetapi telah waspada terhadap ketegangan hubungan dengan Moskow sebagai perantara kekuasaan di Suriah, di mana pasukan Israel sering menyerang milisi pro-Iran di sana. Israel juga ingin memastikan kesejahteraan orang-orang Yahudi Rusia.
Israel, yang akan memilih pemerintahan baru dalam pemilu pada 1 November, telah membatasi bantuannya pada pengiriman bantuan kemanusiaan dan peralatan pertahanan.
Baru-baru ini, negara mayoritas Yahudi itu menawarkan untuk membantu Ukraina mengembangkan peringatan serangan udara untuk warga sipil.
Zelensky mengatakan itu tidak cukup, dan meminta para pemimpin Israel mempertimbangkan kembali pengiriman pertahanan udara juga. Dia telah mengajukan permohonan yang sama beberapa kali sejak perang dimulai pada bulan Februari.
Zelensky dalam pidatonya juga mengkritik netralitas Israel. Menurutnya, keputusan Zionis untuk tidak memasok senjata ke Kiev telah mendorong kemitraan militer Rusia dengan Iran.
"Aliansi mereka ini tidak akan terjadi jika politisi Anda hanya membuat satu keputusan pada saat itu. Keputusan yang kami minta," kata Zelensky.
"Setiap kali kami di Ukraina, pada pertemuan Staf Panglima Tertinggi, membahas teror rudal dan drone Rusia, kami juga berbicara tentang mitra kami yang telah membantu atau dapat membantu kami melindungi langit. Sayangnya, kata-kata—Israel, Israel—tidak terdengar pada saat itu."
Komentarnya muncul setelah Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan kepada Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov bahwa Israel tidak akan menyediakan sistem senjata untuk Ukraina.
"Bukankah sudah waktunya bagi negara Anda untuk memilih dengan siapa Anda juga?" kata Zelensky dalam pidato video pada konferensi untuk surat kabar Israel, Haaretz, seperti dikutip Reuters, Selasa (25/10/2022).
"Apakah dengan dunia demokrasi, yang berjuang berdampingan melawan ancaman eksistensial terhadap keberadaannya? Atau dengan mereka yang menutup mata terhadap teror Rusia, bahkan ketika biaya teror yang berkelanjutan adalah penghancuran total keamanan global," lanjut Zelensky.
Israel sejatinya sudah mengecam invasi Rusia. Tetapi telah waspada terhadap ketegangan hubungan dengan Moskow sebagai perantara kekuasaan di Suriah, di mana pasukan Israel sering menyerang milisi pro-Iran di sana. Israel juga ingin memastikan kesejahteraan orang-orang Yahudi Rusia.
Israel, yang akan memilih pemerintahan baru dalam pemilu pada 1 November, telah membatasi bantuannya pada pengiriman bantuan kemanusiaan dan peralatan pertahanan.
Baru-baru ini, negara mayoritas Yahudi itu menawarkan untuk membantu Ukraina mengembangkan peringatan serangan udara untuk warga sipil.
Zelensky mengatakan itu tidak cukup, dan meminta para pemimpin Israel mempertimbangkan kembali pengiriman pertahanan udara juga. Dia telah mengajukan permohonan yang sama beberapa kali sejak perang dimulai pada bulan Februari.
Zelensky dalam pidatonya juga mengkritik netralitas Israel. Menurutnya, keputusan Zionis untuk tidak memasok senjata ke Kiev telah mendorong kemitraan militer Rusia dengan Iran.
"Aliansi mereka ini tidak akan terjadi jika politisi Anda hanya membuat satu keputusan pada saat itu. Keputusan yang kami minta," kata Zelensky.
"Setiap kali kami di Ukraina, pada pertemuan Staf Panglima Tertinggi, membahas teror rudal dan drone Rusia, kami juga berbicara tentang mitra kami yang telah membantu atau dapat membantu kami melindungi langit. Sayangnya, kata-kata—Israel, Israel—tidak terdengar pada saat itu."
Komentarnya muncul setelah Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan kepada Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov bahwa Israel tidak akan menyediakan sistem senjata untuk Ukraina.
(min)