Konsumsi Air Terkontaminasi, 15.000 Warga Suriah Terjangkit Kolera

Minggu, 23 Oktober 2022 - 16:05 WIB
loading...
A A A
"Kolera telah menjadi topik besar di sana selama beberapa minggu terakhir," seperti yang dikatakan Penasihat Caritas Syria Angela Gärtner kepada DW.

Infrastruktur di Aleppo timur masih sangat rusak. Bagian timur kota, yang berada di bawah kendali berbagai kelompok pemberontak hingga akhir 2016 hingga awal 2017, dibom berat oleh Moskow dan Damaskus.



“Pasokan air dan energi perlahan dibangun kembali, namun air minum masih belum tersedia di banyak rumah tangga,” kata Gärtner. "Dalam beberapa kasus, harga pangan telah naik hampir 500% selama dua tahun terakhir. Orang-orang hampir tidak mampu untuk makan," lanjutnya.

Hal yang sama berlaku untuk air bersih. "Itulah mengapa orang menggunakan persediaan air yang tidak aman dan sering membeli sayuran yang terkontaminasi," jelas Gartner.

Banyak yang menduga asal muasal wabah dapat ditemukan di sungai Efrat. Tidak ada fasilitas pengolahan air di daerah pedesaan di sepanjang sungai, namun banyak masyarakat mengambil rumah tangga mereka dan air minum langsung dari itu, atau dari saluran terbuka.

“Di kota-kota, infrastruktur yang hancur menyebabkan air minum tercemar dan makanan yang terkontaminasi,” kata Lucia Ringtho dari Doctors Without Borders.
(esn)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1454 seconds (0.1#10.140)