Eks Bos CIA: AS Bisa Langsung Campur Tangan di Ukraina
loading...
A
A
A
Pada saat yang sama, Petraeus mengatakan bahwa kata-katanya sebelumnya telah menggambarkan “hanya satu” dari “banyak pilihan” yang dimiliki Amerika jika Rusia menggunakan senjata nuklir, yang disebutnya sebagai keputusan yang sangat buruk.
Jenderal AS itu juga mengatakan bahwa dia masih berpikir tidak ada yang bisa dilakukan Rusia untuk mengubah situasi di garis depan, yang menurut Petraeus, tidak menguntungkan Moskow.
Petraeus memimpin pasukan AS di Afghanistan dari 2010 hingga 2011, memimpin jumlah kematian tertinggi di Amerika selama perang 20 tahun, dan meningkatkan korban sipil.
Ia membantu membujuk Presiden Barack Obama saat itu untuk mengerahkan 30.000 tentara tambahan ke Afghanistan, tetapi rencana kontra-pemberontakannya, yang bergantung pada mengamankan dan melayani penduduk setempat gagal.
Dia kemudian menjadi Direktur CIA pada tahun 2011, hanya untuk mengundurkan diri pada tahun berikutnya setelah berselingkuh dengan wanita yang menulis biografinya.
Jenderal AS itu juga mengatakan bahwa dia masih berpikir tidak ada yang bisa dilakukan Rusia untuk mengubah situasi di garis depan, yang menurut Petraeus, tidak menguntungkan Moskow.
Petraeus memimpin pasukan AS di Afghanistan dari 2010 hingga 2011, memimpin jumlah kematian tertinggi di Amerika selama perang 20 tahun, dan meningkatkan korban sipil.
Ia membantu membujuk Presiden Barack Obama saat itu untuk mengerahkan 30.000 tentara tambahan ke Afghanistan, tetapi rencana kontra-pemberontakannya, yang bergantung pada mengamankan dan melayani penduduk setempat gagal.
Dia kemudian menjadi Direktur CIA pada tahun 2011, hanya untuk mengundurkan diri pada tahun berikutnya setelah berselingkuh dengan wanita yang menulis biografinya.
(ian)