Para Pejabat Luar Negeri Keturunan Jawa

KUALA LUMPUR - Jawa merupakan kelompok etnis yang menyebar luas, tak hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri. Banyak dari keturunan etnis Jawa yang menjadi pejabat tersohor di luar negeri.

Mereka berkiprah di pemerintahan dan memiliki pengaruh kuat dalam perkembangan politik di negeri asing.

Nah, berikut ini beberapa pejabat luar negeri keturunan Jawa:

1. Raymond Sapoen

Nama Raymond Sapoen sempat menghebohkan jagat media sosial setelah mengumumkan kesediaannya sebagai calon presiden Suriname pada 2015. Raymond Sapoen adalah hakim dan politikus Suriname.



Pria yang lahir pada 25 Oktober 1967 ini keturunan Jawa. Suriname sendiri adalah negara di Amerika Selatan bekas jajahan Belanda yang para pekerja dari suku Jawa telah tinggal di sana sejak abad ke-19.

Menurut laporan BBC, Raymond mengatakan kakek buyutnya kemungkinan berasal dari Banyumas, Jawa Tengah.

Keluarganya diketahui melakukan imigrasi pada 1928 ke Paramaribo sebagai warga Hindia Belanda yang dikirim pemerintah kolonial Belanda untuk bekerja di Suriname.

2. Ahmad Zahid Hamidi

Politisi senior Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan mantan Menteri Pertahanan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi termasuk pejabat luar negeri keturunan Jawa.



Beliau lahir pada 4 Januari 1953 di Kampung Sungai Nipah Darat, Bagan Datoh, Perak Malaysia. Sang ayah berasal dari Kulon Progo, Yogyakarta, sementara ibunya orang Ponorogo, Jawa Timur.

Keluarganya berimigrasi ke Malaysia tahun 1932. Karena kedua orangtuanya keturunan Jawa, Zahid juga mengakui bahwa dia bisa berbahasa Jawa. Karier Zahid di dunia politik bisa dibilang sangat cemerlang.

Ahmad Zahid adalah mantan Wakil Perdana Menteri pada periode 2015-2018, Menteri Dalam Negeri pada periode 2013-2018, dan pernah juga menduduki posisi sebagai Menteri Pertahanan hingga tahun 2013.

3. Soewarto Moestadja

Soewarto Moestadja merupakah sosok politisi Suriname berdarah Kebumen, Jawa Tengah, yang berasal dari keluarga buruh.



Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, dia pun kuliah di Belanda mengambil jurusan antropologi budaya di Universitas Amsterdam.

Dia mengaku berkecimpung di dunia politik karena tidak sengaja. Dia mengawali karier sebagai wartawan, sekaligus bekerja di Kementerian Sosial dan Perumahan Rakyat.

Karena kegigihannya dalam bekerja, Soewarto diangkat menjadi Menteri Sosial. Dia terbilang kreatif, tak hanya sebagai politisi.

Dia diketahui memiliki bisnis stasiun televisi swasta. Namanya sempat muncul sebagai Menteri Dalam Negeri pada 2010.